Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Telah Lakukan Hal Paling sulit dengan Menyerahkan Segalanya dan Menang Lagi

By Delia Mustikasari - Minggu, 6 April 2025 | 11:45 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, berbicara setelah balapan MotoGP Americas di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat, 30 Maret 2025.
MOTOGP.COM
Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, berbicara setelah balapan MotoGP Americas di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat, 30 Maret 2025.

BOLASPORT.COM - MotoGP 2025 ini menjadi salah satu yang paling menarik dalam beberapa tahun terakhir setelah kebangkitan Marc Marquez saat debut bersama pabrikan Ducati.

Juara Dunia Moto2 2010, Toni Elias memuji proses yang harus dilalui Marc Marquez, dari cedera seriusnya pada tahun 2020 hingga saat ini dengan memenangi balapan.

Elias mengakui bahwa cedera yang dialami banyak pembalap sepanjang sejarah telah membuat mereka menjadi lebih baik.

"Para juara hebat, setelah cedera, telah menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Dari Doohan, Kevin Schwantz, Alex Criville," kata Elias dilansir BolaSport.com dari MotoSan.

"Mereka yang telah mengatasi momen-momen sulit ini akhirnya menjadi lebih kuat"

Namun, iElias meyakinkan bahwa Marrquez telah membuatnya lebih sulit.

"Menyerahkan segalanya, berganti merek dan pergi ke tim satelit, berhasil menang dan sekarang memiliki semua yang dimilikinya" ujar pria asal Catalunya itu.

"Saya sangat senang untuknya, dia telah mendapatkannya dan sekarang saatnya untuk menikmati pertunjukan karena dia tidak akan meninggalkan sedikit pun, saat ini dia memiliki tim terbaik, motor terbaik dan dia tidak akan membiarkan satu pun hilang."

Baca Juga: Musimnya Marc Marquez vs Bagnaia, Jorge Martin Diragukan 4 Legenda Sekaligus Jelang Comeback

Selain mengungkapkan pendapatnya tentang Marquez, Elias berbicara tentang situasi bagian penting lainnya dari grid, Pedro Acosta.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motosan.es

Komentar (2)
jangan mengagungkan mm 93 apalagi menjagokan menjadi juara dunia. dia terlalu ngotot ingin segera menjauh tiap seri. bukannya juara malah crash. masih ada 13 seri lagi, kalau tabiat ini trs terulang, pecco yg juara dunia. catat

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA

Close Ads X