BOLASPORT.COM - Pujian tinggi didapat Marc Marquez dengan disebut sebagai sang raja oleh manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi. Dia pun tertawa.
Davide Tardozzi menyebut Marc Marquez sebagai sang Raja di MotoGP setelah terkesan dengan penampilan memukaunya pada balapan MotoGP Qatar dua pekan lalu.
Diprediksi tidak akan menang dengan mudah, Marquez tetap dapat menguasai akhir pekan dengan manajemen ban yang cerdas.
"Marc melaju dengan kecepatan (1 menit) 52,5 dan 52,6 detik selama empat atau lima lap terakhir sebelum garis finis," terang Tardozzi kepada AS.
"Itu menunjukkan siapa rajanya."
Kecepatan tinggi Marquez pada pengujung lomba kian impresif karena berbuah rekor waktu lap tercepat dalam balapan MotoGP Qatar (1:52,561).
Sementara pembalap lain lebih pelan hampir sedetik dalam late pace ini.
Hanya Maverick Vinales (Red Bull KTM Tech3) yang mendekati kendati Top Gun pada akhirnya dihukum karena pelanggaran batas tekanan udara ban.
Tardozzi juga memberi kredit kepada pembalapnya yang lain Francesco Bagnaia, yang finis kedua di GP Qatar (ketiga sebelum penalti bagi Vinales) setelah start dari posisi ke-11.
"Menurut saya, pabrikan kami bisa mengandalkan sang raja dan pangeran di MotoGP karena ada 11 gelar juara dunia di garasi kami," imbuh Tardozzi.
"Motornya luar biasa dan kami tidak bisa merasa lebih bahagia lagi."
Soal urusan gelar juara dunia, Bagnaia memang kedua dalam urutan pembalap aktif di MotoGP sekarang dengan 1 trofi dari kelas Moto2 dan 2 trofi dari kelas MotoGP.
Adapun bagi Marquez, panggilan Raja ini hanya menambah daftar sanjungan yang diterimanya sepanjang karier setelah pernah dijuluki The Baby Alien.
Marquez dijuluki Bayi Alien karena datang ke MotoGP di era para Alien yang asli: Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, serta Casey Stoner yang pensiun dan digantikannya.
Ketika ditanya soal pujian Tardozzi tersebut, Marquez tertawa.
"Kita berada di kastilnya MotoGP, yaitu Ducati he he he," ujar Marquez sambil terkekeh. "Sebuah kebanggaan untuk menjadi bagian darinya."
Marquez berusaha tetap merendah. Soal pendapat Tardozzi lainnya bahwa dia saat ini berada di versi lebih komplet, pembalap asal Cervera itu tidak setuju.
Dunia MotoGP sempat dibuat geger oleh Marquez ketika dia membuat tantangan menyalip rider-rider lain terlihat mudah pada balapan GP Spanyol musim 2020.
Melesat sejak awal lalu melorot ke posisi ke-18 karena melebar, Marquez mengubah petaka itu menjadi ajang untuk unjuk gigi dengan hampir finis di posisi kedua.
Hampir, karena Marquez tampaknya memacu motornya terlalu kencang hingga terjatuh di sisa empat lap lalu mengalami cedera lengan yang hampir mengancam kariernya.
Menurut Marquez, dirinya sekarang belum mencapai level seperti sebelum cedera parah. Salah satu pembedanya adalah bagaimana dia dapat memahami batas pada motornya.
"Ini bukan soal apakah saya merasa lebih baik atau lebih buruk. Saya merasa berbeda, saya merasa seperti cepat tetapi sulit memahami di mana batasnya," tukasnya.
"Dengan motor (Honda), setelah 10 tahun, saya memahami secara pasti di mana batasnya dan di titik mana saja saya harus meningkat, untuk menyerang."
Sementara dengan motor Ducati, baru dipakainya selama dua musim terakhir, Marquez melihat ruang untuk berkembang, salah satunya untuk melesat di tikungan kanan yang panjang.
"Dan yah, kita lihat nanti, tetapi sekarang saya berbeda. Lebih baik atau lebih buruk? Berbeda. Saya tidak akan bilang apakah saya lebih baik atau lebih buruk," tandasnya.
Marquez akan berusaha melanjutkan perkembangannya dengan tampil pada seri balap kelima MotoGP Spanyol.
Seri MotoGP Spanyol akan dihelat pada akhir pekan ini, 25-27 April 2025, di Sirkuit Jerez, Jerez de la Frontera, Spanyol.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net, AS.com |