BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menanggapi paceklik gelar yang dialami ganda putra Indonesia.
Ganda putra Indonesia bak kehilangan taji ketika gelar juara sulit diraih.
Pemandangan ini terlihat kontras dengan ketika masa keemasan terakhir ganda putra Indonesia yang terjadi pada 2019 silam
Saat itu ada tiga pasangan kuat yang bergantian menjadi juara dengan total 14 trofi diraih dalam setahun di ajang-ajang bergengsi.
Ketiga duet andalan itu adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Saking besarnya pengaruhnya, ganda putra selalu menjadi nomor yang ditarget juara oleh PBSI saat Indonesia tampil di ajang besar.
Hanya saja, prestasi itu menurun seiring pensiunnya Marcus/Kevin dan menuanya Ahsan/Hendra yang akhirnya menyusul dengan maklumat gantung raket pada tahun lalu.
Fajar/Alfian selaku penerus takhta nomor satu dunia mulai kesulitan menjaga performa hingga sering kalah dari pasangan 10 besar lainnya.
Sedangkan dua kombinasi baru Pelatnas Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin kurang konsisten ketika mencapai babak-babak akhir.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |