Polrestabes Surabaya memfasilitasi aksi damai perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati ternate (PSHT) dengan supporter sepak bola Surabaya.
Pihak Polrestabes Surabaya mengambil langkah cepat Pasca insiden berdarah di Balongsari yang menewaskan dua korban jiwa.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menjelaskan bentrokan terjadi saat ada dua pengendara motor menggunakan label perguruan silat melewati gerombolan suporter.
"Ada spontanitas karena ada label perguruan silat. Terjadi perkelahian. Karena tidak seimbang, dua orang itu luka parah saat di tempat kejadian perkara," ujar Kombes Pol Mohammad Iqbal.
PSHT dan Bonek Surabaya telah dipertemukan di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (1/10/2017).
Dari pertemuan tersebut para pihak yang bertikai berkomitmen untuk saling menahan diri.
Pihak kepolisian akan segera melakukan penegakan hukum seadil-adilnya terhadap kasus ini.
PSHT dan Bonek Surabaya akan bersama-sama mengawal proses penegakan hukum yang sedang diupayakan.
Para kooordinator suporter dan pentolan pendukung tim sepak bola di Surabaya turut hadir.
Begitu pula dengan para ketua perguruan silat PSHT.
"Serahkan semua persoalan bentrok itu ke kami. Biar kami yang mengusut tuntas insiden berdarah ini. Percayakan ke penegak hukum," kata Iqbal dikutip BolaSport.com dari Surya Malang.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com, instagram.com/pshterateindonesia |
Komentar