Legenda sepak bola Indonesia, Rochy Putiray, yang ditunjuk sebagai pencari bakat di ajang "Jagoan Bola untuk Indonesia" punya kriteria khusus dalam menyaring bakat-bakat muda Tanah Air.
Gelaran yang dimotori Futbal Momentum Asia (FMA) dan RCD Espanyol ini sudah menyelesaikan proses seleksi di empat kota besar Indonesia, yakni Palembang, Makassar, Surabaya, dan Bandung.
Jakarta menjadi kota terakhir pemilihan 10 bakat muda yang mewakili daerah masing-masing untuk bersaing memperebutkan dua tiket ke Barcelona.
Sebanyak 785 peserta menyemarakkan seleksi Jakarta yang bertempat di Lapangan International Sports Club of Indonesia (ISCI), Rabu (27/9/2017).
Mitra Kukar Belum Tentukan Nasib Eks Bintang Liverpool dan Juventus Ini https://t.co/b405YrVFuW via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 27, 2017
Rochy Putiray menilai dalam mencari talenta-talenta muda yang terpenting adalah melihat kepintaran pemain dalam permainan.
Faktor-faktor penilaian dasar seperti operan, kontrol bola, kecepatan, atau akurasi umpan jauh tidak spesifik untuk menentukan seorang pemain muda punya bakat besar atau tidak.
"Saya lebih mengutamakan mencari pemain pintar dalam permainan, secara pribadi faktor passing, control, dan speed sudah biasa," kata Rochy Putiray saat ditemui Bolasport.com.
Tandang ke Sporting CP, Skuat Barcelona Bakal Disambut 2 Pemain yang Paling Dibenci Penggemarnya https://t.co/se0eOCHDti
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 27, 2017
"Pintar dalam hal ini berarti sudah mencakup semua faktor tersebut ditambah bagus dalam penempatan posisi, kerja sama tim, passing, dan menerima instruksi. Pemain pintar seperti itulah yang susah dicari," ujar dia.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar