Atlet bulu tangkis, Liliyana Natsir, kembali menunjukkan statusnya sebagai salah satu pebulu tangkis tersukses dalam sejarah setelah menyabet gelar juara ganda campuran pada ajang French Open 2017 bersama Tontowi Ahmad (29/10/2017).
Bagi Liliyana Natsir, gelar turnamen French Open semakin melengkapi prestasinya di ajang internasional.
Seperti dilansir BolaSport.com dari akun Twitter Yonex All England, kemenangan Tontowi/Liliyana atas Zheng Siwei/Chen Qhingchen menggenapi jumlah titel juara Liliyana di level internasional.
(Baca Juga: MotoGP Malaysia 2017 - Valentino Rossi: Mustahil Melaju dengan Motor Yamaha di Trek Basah)
Sejak menjuarai Singapore Open di tahun 2004 hingga terakhir menyabet gelar juara di French Open, pebulu tangkis kelahiran Manado tersebut sudah mengumpulkan 50 gelar juara di semua turnamen internasional yang diikutinya.
Liliyana Natsir hits a landmark with French Open crowd - She's been winning titles on the world tour since Singapore 2004. Such a legend. pic.twitter.com/aw9tri3qqM
— Yonex All England (@YonexAllEngland) October 29, 2017
Salah satu pencapaian terbaik Liliyana Natsir adalah kala berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Rio 2017 serta empat kali menjuarai kejuaraan dunia bulu tangkis.
Berikut gelar juara yang telah diraih Liliyana Natsir sepanjang keikutsertaannya di turnamen internasional:
Olimpiade | 1 | (2017) |
Kejuaraan Dunia | 4 | (2005, 2007, 2013, 2017) |
Piala Dunia Badminton | 1 | (2006) |
Kejuaraan Asia | 2 | (2006, 2015) |
SEA Games | 5 | (2005, 2007, 2009, 2011) |
BWF Superseries | 23 | Malaysia Open (2009, 2016), All England (2012, 2013, 2014), India Open (2011, 2012, 2013), Indonesia Open (2008, 2017), Singapore Open (2008, 2010, 2013, 2014), French Open (2009, 2014, 2017), China Masters (2007), China Open (2007, 2013, 2016), Hongkong Open (2007, 2016) |
BWF Grand Prix / Grand Prix Gold | 10 | Philippines Open (2007), Malaysia Masters (2010, 2011), Macau Open (2010, 2011, 2012), Indonesia Masters (2010, 2012,2015), Swiss Open (2012) |
Turnamen Terbuka | 5 | Singapore Open (2004, 2006), Indonesia Open (2005), Korea Open (2006), Chinese Taipei Open (2006) |
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar