Pemenang kejuaraan GP2 musim 2016, Pierre Gasly, merasa sangat bersyukur masih bisa mencicipi debut di kompetisi tertingi balap mobil single seater.
Paruh musim kejuaraan F1 2017, Gasly didapuk menjadi pebalap utama tim Toro Rosso menggantikan Daniil Kvyat yang lengser karena performa buruk.
Meski belum membukukan poin sama sekali, hal itu tidak membuat Toro Rosso ragu untuk menempatkannya sebagai line up utama untuk kejuaraan tahun depan.
2017 season is over. Amazing year!
- @F1 debut with @ToroRossoSpy.
- 2nd in Super Formula.Will keep pushing for more next season.#GAS10 pic.twitter.com/8cAZBzr2s9
— Pierre Gasly (@PierreGASLY) 30 November 2017
Bagaimanapun Gasly hampir saja melewatkan kesempatan untuk mengembangkan kariernya sebagai pebalap andai tidak selamat dari maut yang nyaris menimpanya.
(Baca Juga: Kocak! Berkomentar tentang Balapan yang Sudah Kadaluwarsa, Lewis Hamilton Malah Jadi Bahan Parodi Netizen)
Satu tahun yang lalu saat hendak mengikuti balapan GP2 di Silverstone, Gasly dan keluarganya menjadi korban dari kecelakaan mobil yang sangat serius.
"Mobil kami rusak, terbalik sebanyak empat kali dan mobilnya terlempar sejauh 50 meter dari jalan, terjatuh di atas atap rumah," tutur Gasly dikutip BolaSport.com dari F1i.
"Ada darah di semua tempat. Saya kira ibu saya akan meninggal. Dia tidak dapat bernafas dan ketakutan setengah mati, saya juga," imbuhnya.
Beruntung mereka selamat dari kecelakaan itu, bahkan Gasly mampu memenangi feature race pada balapan itu dan mempersembahkannya bagi sang ibunda yang dirawat di rumah sakit.
Kini pebalap kelahiran Prancis itu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi musim perdananya sebagai pebalap utama di Formula 1.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | F1i.com |
Komentar