Bos tim Repsol Honda, Livio Suppo, mengaku dirinya termasuk pihak yang tidak setuju dengan adanya team order atau pesanan tim.
Bagi Suppo, tindakan team order melanggar prinsip suportivitas, meskipun tidak ada larangan dalam regulasi MotoGP.
Pernyataan Livio ini merujuk pada apa yang terjadi pada tim Ducati ketika berlangsungnya MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (29/10/2017).
Jorge Lorenzo ditenggarai menjadi korban team order karena pebalap Spanyol tersebut harus membantu rekan setimnya, Andrea Dovizioso.
(Baca Juga:Danilo Petrucci Sebut Valentino Rossi Seperti Pebalap Debutan Usai Sama-sama Bernasib Buruk di Malaysia)
Dovizioso sangat membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa meraih gelar juara dunia MotoGP 2017.
"Jorge berjuang keras untuk mendapat kemenangan pertama bersama Ducati dan diminta membiarkan Dovi melewatinya. Saya senang karena bukan saya yang harus membuat keputusan," ujar Suppo dikutip BolaSport.com dari AS.
Suppo kemudian menambahkan bahwa dirinya dan tim Repsol Honda tidak akan melakukan hal yang sama.
Keprihatinan Suppo terhadap team order yang dialami oleh Lorenzo menarik perhatian para netizen.
Dilansir BolaSport.com dari Facebook, Kompas.com, warganet mengomentari bos Honda yang dinilai berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Facebook.com/Kompas.com |
Komentar