Taekwondoin putri andalan Indonesia, Mariska Halinda harus puas dengan medali perunggu di AIMAG 2017.
Mariska gagal melangkah ke final kelas -53kg setelah kalah dari taekwondoin Thailand, Phannapa Harnsujin dengan skor 7-8 dalam pertarungan keras yang digelar di Komplek Olahraga Asghabat, Turkmenistan, Selasa (19/9/2017).
Sebelum melangkah ke semifinal, Mariska mengalahkan Thiem Kin Tranh (Vietnam) dengan skor 24-4 dan Rhezie Aragon (Philipina) dengan skor 14-9.
(Baca Juga: Kisah Inspiratif dari Sang Pemecah Rekor ASEAN Para Games 2017)
Diakui Rahmi, Phannapa Harnsujin memang lawan yang cukup berat. Sebab, Phannapa memiliki pengalaman bertanding lebih banyak.
"Phannapa itu pernah tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Jadi, dengan pengalaman itu dia mampu mengejar kekalahannya di ronde ketiga," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Menghadapi Asian Games 2018, kata Rahmi, Mariska perlu ditingkatkan fisiknya baik streng maupun agility. Dan, Mariska juga perlu lebih banyak menjalani try out untuk menambah pengalaman bertanding. "Dengan adanya try out, Mariska akan lebih banyak mengenal tipe permainan dan dia bisa tampil lebih maksimal di Asian Games 2018 nanti," jelasnya.
Sementara itu, taekwondoin putra, Chaerul Adzan yang turun di kelas -63kg hanya meraih satu kemenangan atas Teddy Heioumana Tsoung Hyo Teng (Tahiti). Di pertandingan kedua, Chaerul harus mengakui keunggulan Kamronbek Yakhshiboev (Uzbekistan) dengan skor 8-29.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar