Pelatih Arema FC, Joko Susilo, menyayangkan adanya aksi pelemparan yang ditujukan kepada anak asuhnya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (6/5/2018).
Arema FC bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya dalam rangka menantang tim tuan rumah Persebaya Surabaya pada pekan ketujuh Liga 1 2018.
Pelemparan yang terjadi pada pertandingan itu amat disesalkan Coach Joko Susilo.
Menurut pria yang akrab disapa Gethuk tersebut, ia sebenarnya tidak mempersoalkan adanya teror dari pendukung Persebaya Surabaya.
Namun, yang harus digarisbawahi adalah, teror-teror tersebut melanggar regulasi serta memiliki potensi untuk mencelakai orang lain.
(Baca Juga: Setelah Singkirkan AS Roma, Seutuhnya Juergen Klopp Persembahkan Final Liga Champions untuk Orang Ini)
"Apa pun teror yang ditujukan, kami tidak akan pernah mempermasalahkan asal koridornya (masih) di lapangan. Lemparan itu kan, di regulasi juga tidak dibenarkan," kata Joko Susilo yang dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Di partai bertajuk 'Derbi Jatim' itu, skuat Arema FC sempat mendapat beberapa kali lemparan botol dari tribune penonton GBT.
Bahkan, saat masuk dan keluar dari ruang ganti, Arema FC harus dilindungi barikade dari pihak keamanan.
Kepolisian setempat menggunakan tameng yang dijajarkan hingga mulut lorong ruang ganti untuk melindungi Tim Singo Edan dari lemparan botol tersebut.
Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan https://t.co/4BA3bad7PK
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 6 Mei 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar