Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN tidak memasang target muluk pada Proliga 2018 meskipun berstatus sebagai juara bertahan.
Elektrik tercatat sebagai juara dalam tiga musim yakni pada 2015, 2016, dan 2017. Sebelumnya mereka adalah kampiun pada Proliga 2004, 2009, dan 2011.
"Musim ini sebanyak 80 persen pemain kami hijrah ke klub lain. Karena itu, kami fokus melakukan pembinaan terhadap pemain muda," kata Manajer tim Elektrik, Bambang Sutanto jelang Proliga 2018 di Sekretariat PP PBVSI, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
"Saat ini, kami sedang melakukan seleksi pemain yang kebanyakan berasal dari Sekolah Olahraga (SKO), Ragunan, Jakarta. Tahun ini, kami sedang melakukan positioning sehingga membidik tembus posisi empat besar," ucap Bambang.
Menurut Bambang, pemain muda sudah dilibatkan dalam tim sejak musim lalu. Namun, mereka belum dimasukan dalam susunan inti.
"Sekarang saatnya mereka melawan para senior. Tahun ini, kami diperkuat pemain asing asal China. Namun, mereka baru bisa bergabung pada seri Batam," tutur Bambang.
"Seperti grafik sinus, kami juga mengalami dinamika. Keberhasilan mencetak hattrick gelar sudah merupakan top performer. Semoga dalam dua tahun ke depan pemain muda ini bisa unjuk kemampuan," kata Bambang.
(Baca juga: BWF Jelaskan Alasan Guangzhou Jadi Tuan Rumah World Tour Finals hingga 2021)
Proliga 2018 diikuti oleh tujuh tim yakni Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi, Gresik Petrokimia, Jakarta PGN Popsivo Polwan, Bandung Bank BJB Pakuan, Jakarta BNI Taplus, dan Bekasi BVN.
Mulai musim ini akan diberlakukan peraturan baru yakni setiap tim diperbolehkan menurunkan 14 pemain, termasuk dua libero.
Musim sebelumnya, setiap tim hanya mendaftarkan 12 pemain dengan satu atau dua libero.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar