Red Sparks sedang berada dalam tren yang positif setelah tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir. Itu dimulai sejak putaran kedua.
Opposite asal Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, tengah dielu-elukan karena dampak besar yang dihadirkannya lewat pundi-pundi poinnya.
Setelah menjadi MVP putaran ketiga, Megatron juga selalu sebagai pemain terbaik dalam dua pertandingan yang dijalani Red Sparks pada putaran keempat.
Akan tetapi, pasukan Red Force tidak bisa hanya bertumpu dengan Megawati saja.
Tidak hanya soal performa di lapangan, faktor non-teknis juga akan krusial semenjak para pemain Red Sparks justru tampak tidak lepas dalam bermain.
Penyakit banjir kesalahan sendiri ketika kehilangan fokus membuat dua kemenangan terakhir yang diraih Red Sparks terasa tidak maksimal.
Menjaga moral tim agar tetap tinggi sekaligus memastikan kekompakan tim tetap solid akan sangat penting untuk melalui laga-laga sulit yang menanti.
Dalam hal kekompakan tim, Ko Hee-jin selaku pelatih Red Sparks memberi kredit kepada tiga pemain senior: Yeum Hye-seon, Noh Ran, dan Pyo Seung-ju.
Ketika budaya hierarki dikenal kuat di Korea Selatan, pemain senior dan junior justru dapat melebur di Red Sparks.
"Saya memiliki banyak alasan untuk memuji ketiga pemain senior kami," ucap Ko Hee-jin dalam interviu dengan KBS.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | kbs, KOVO.co.kr |