Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jangan lupa, Liverpool tak punya gelandang bertahan kelas satu.
Matip telling Hendo to pick up Kane..he then does not..tries too ..slow and Matip gets caught out trying to defend Kane leading to goal pic.twitter.com/9zjh1livUm
— Daya Ramadu (@DayaRamadu) October 27, 2017
Peran yang harusnya dimainkan dengan sempurna oleh kapten Jordan Henderson, nyatanya justru menjadi lubang awal dari lemahnya pertahanan Liverpool.
Sejatinya, seorang jangkar mesti mempunyai kemampuan dalam melakukan intersep, sapuan, dan tekel karena mereka harus bisa menjadi bek tengah ketiga.
(Baca Juga: Begini Respons Cristiano Ronaldo Saat Ditawari PSG Gaji Rp 15 Ribu di FIFA 18!)
Akan tetapi, hal tersebut tak bisa dijalankan Henderson.
"Pemain yang menempati posisi di depan empat bek harus mempunyai visi permainan bertahan," kata mantan pemain Liverpool, Dean Saunders, kepada talkSPORT saat mengkritik performa Henderson.
Sejauh ini, ada tiga gelandang bertahan top di Liga Inggris, yakni Fernandinho (Manchester City), Nemanja Matic (Manchester United), dan N'Golo Kante (Chelsea).
Hebatnya, masing-masing dari mereka mempunyai keunggulan dibandingkan satu sama lain.
(Baca Juga: Mario Balotelli dan Edinson Cavani Perang Mulut, Paris Saint-Germain Pesta Gol di Liga Prancis!)
Seperti dikutip BolaSport.com dari Squawka, Fernandinho adalah ahli intersep (18), Matic pakar sapuan (17), dan Kante master tekel (21).
Di sisi lain, catatan intersep (6), sapuan (13), dan tekel (15) Henderson berada di bawah tiga pekerja kotor elite Premier League itu.
Masih bisa ingin bersaing masuk zona Liga Champions, Liverpool? Jangan pasang gelandang bertahan bohong-bohongan!