Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Liverpool yang saat ini tengah cedera, Adam Lallana, mengungkapkan sebuah cerita brilian tentang hubungan erat pemain Liverpool dengan Juergen Klopp.
Liverpool mengalami kekalahan 3-4 dari Bournemouth pada Desember 2016. Padahal, The Reds telah unggul 2-0 dan 3-1.
Namun, Bournemouth berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan laga.
Setelah kekalahan tersebut, Juergen Klopp lalu membawa skuat Liverpool menuju Barcelona untuk menjalani pemusatan latihan.
Hasil tersebut ternyata membawa dampak psikologis bagi seluruh pemain The Reds. Alhasil, dalam perjalanan tersebut Klopp menyetel musik dan mengambil mikrofon.
"Dia bicara seperti: 'Dengarkan semua. Jika kita bisa berpesta saat menang, kita juga bisa berpesta usai kalah'," kata Lallana menirukan kata-kata Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
(Baca juga: FIFA 'Pilih' Bali United Juara Liga 1, Netizen: PSSI Enggak Ikut FIFA)
"Sehingga semua orang di pesawat berpikir: 'Kami benar, ini waktunya berpesta. Mari kita minum."
"Ya, kita marah saat kalah, tapi ada yang lebih dari itu. Semakin Anda memikirkannya, maka semakin sakit. Tetapi, bila semakin cepat melupakannya, Anda bisa mengatasinya," tambah Lallana.
Lallana juga mengungkapkan probadi Juergen Klopp yang sering marah namun tetap dicintai.
"Beberapa kali terutama saat ia marah, Klopp berkata: 'Saya berharap bisa berbicara bahasa Jerman padamu'."
"Ia bisa berkata kasar padamu, ia juga bisa memujimu. Pelukan yang ia berikan, juga membuktikan ia sangat jenius," tambahnya.