Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester City berhasil mempecundangi Swansea City dengan skor 4-0 di Stadion Liberty, Kamis (14/12/2017) dini hari WIB.
Gol-gol Man City dicetak oleh David Silva (menit ke-27, 52'), Kevin De Bruyne (34'), dan Sergio Aguero (85').
Kemenangan atas Swansea menjadi kemenangan ke-15 secara beruntun Man City, sekaligus menyalip rekor 14 kemenangan yang dicatat Arsenal pada medio Februari hingga Agustus 2002.
Rekor ini tentu saja tidak lepas dari jenderal lini tengah Manchester City Kevin De Bruyne.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Opta Joe, sejak melakukan debut di Premier League bersama Man City pada September 2015, De Bruyne menjadi pemain dengan assist terbanyak (36) di lima liga top Eropa!
Pada musim ini, De Bruyne telah menggelontorkan delapan assist di Liga Inggris.
Bahkan karena ketajamannya membuat assist, Kevin kerap dijuluki raja assist oleh media-media Inggris.
Namun siapa sangka sebelum penampilannya yang jenius bersama City, De Bruyne sempat mengalami masa-masa terpuruk bersama Chelsea yang saat itu dilatih Jose Mourinho.
De Bruyne baru-baru ini mengklaim bahwa Jose Mourinho tidak pernah memberiknya kesempatan bermain kala ia berseragam Chelsea.
Kevin De Bruyne dibeli Chelsea dari klub Liga Belgia, Genk, pada musim 2011-2012.
Namun, De Bruyne langsung dipinjamkan ke Genk selama satu musim.
Pada musim 2012-2013, pemain asal Belgia itu kembali dipinjamkan selama semusim ke klub Liga Jerman, Werder Bremen.
Begitu kembali ke Chelsea pada musim 2012-2013, De Bruyne tidak mendapat banyak kesempatan bermain.
Pemain berusia 26 tahun itu hanya mendapat sembilan kesempatan bermain di semua kompetisi.
Hal tersebut menjadi alasan De Bruyne meminta untuk dijual.
"Saya hanya bilang saya bisa bermain. Saya tidak memiliki statistik - dua pertandingan, apa yang Anda ingin saya lakukan?," tanya De Bruyne kepada Mourinho kala itu.
"Saya merasa saya bahkan tidak akan bermain. Bahkan jika Mourinho bilang saya akan bermain lebih banyak, dua laga mungkin hanya akan meningkat menjadi lima laga. Bagi saya, saat itu merupakan saat yang tepat untuk pergi" ujarnya sebagaimana dikutip BolaSport.com dari The Times.
De Bruyne menilai kepergiannya ke Wolfsburg seharga 18 juta poundsterling adalah keputusan yang tepat.
"Bagi mereka, pada akhirnya, menjual saya juga merupakan keputusan yang bagus. Mereka mendapatkan lebih banyak uang karena menjual pemain yang tak pernah bermain" ucap pemain yang kini populer dengan julukan KDB ini.
"Saya mengalami satu tahun yang bagus kala bermain di Jerman (di Werder Bremen dengan status pinjaman), saat itulah nilai saya naik. Tapi saya pergi ke Wolfsburg hanya untuk bermain sepakbola. Saya benci kalau tidak bisa berkontribusi."
Pemain yang dikenal sebagai assist maker itu kini lebih fokus terhadap Manchester City ketimbang pada prestasi individu.
"Saya lebih memikirkan tim sekarang. Ketika saya masih muda, saya mencoba menonjolkan diri, mencoba bermain bagus dan menjadi pemain profesional. Namun seiring waktu, saya semakin tidak berpikir tentang diri sendiri dan lebih memikirkan kemenangan tim," tutur De Bruyne.