Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AS Roma Vs Napoli - Perang Trisula Tajam, Inspirasi Zeman dan Gaya Basket

By Sabtu, 14 Oktober 2017 | 15:32 WIB
Pemain Napoli, Dries Mertens dan Marek Hamsik (kanan), merayakan kemenangan atas Feyenoord Rotterdam dalam laga Grup F Liga Champions di Stadion San Paolo, Naples, Italia, pada 26 September 2017. (CARLO HERMANN/AFP)

Kinerja apik trisula terdepan menjadi kunci agresivitas Roma. Diego Perotti dan Stephan El Shaarawy menjanjikan unsur kecepatan.

Edin Dzeko lantas menjadi muara serangan Tim Serigala.

Musim ini, Dzeko telah mengemas tujuh gol alias nyaris separuh dari total gol Roma di Serie A. Bicara tridente mematikan, Roma punya saingan.

(Baca Juga: Inilah Alasan Timnas Indonesia Tak Bisa Berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2019)

Napoli, yang juga memakai pola 4-3-3, punya trio tajam Jose Callejon, Dries Mertens, dan Lorenzo Insigne.

Mertens menjadi sorotan utama karena ia berstatus sebagai pemain tertajam Partenopei.

Namun, jangan sepelekan peran Insigne. Serangan Napoli sangat sering dibangun dari sisi kiri, persentasenya sebesar 48 persen.

Bandingkan dengan konstruksi serangan di sektor kanan, yang cuma sebesar 28 persen.


Striker Napoli, Dries Mertens (kanan), merayakan gol bersama Lorenzo Insigne (kiri) dan Marek Hamsik dalam laga Liga Italia kontra Lazio di Stadion Olimpico, Roma, pada 20 September 2017.(FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

Via kemampuannya mendribel bola, Insigne kerap memancing pemain bertahan lawan untuk mengerubunginya.