Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Belajar Tak Egoistis dari Fabio Borini

By Theresia Simanjuntak - Jumat, 24 November 2017 | 21:00 WIB
Pemain sayap AC Milan, Fabio Borini, berusaha menguasai bola di pertandingan Liga Europa melawan HNK Rijeka di Stadion San Siro pada 28 September 2017. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Dari antara para pemain yang AC Milan datangkan di bursa transfer musim panas 2017, Fabio Borini paling di luar ekspektasi.

Maklum, resume-nya kurang meyakinkan, mengingat sejak menjalani karier di tim senior pada 2009, belum pernah benar-benar mengilap di enam tim yang diperkuat sebelumnya.

Selain itu, persaingan di posisi menyerang di Milan sangat ketat dengan kehadiran nama-nama seperti Suso, Nikola Kalinic, Andre Silva, dan Patrick Cutrone.

Maka, masuk akal Borini awalnya diyakini bakal kesulitan di klub barunya.

Tak dinyana, para kritikus menyebut Borini sebagai pembelian tersukses Milan di 2017-2018.

(Baca Juga: Melihat 3 Hal Ini, Apakah Manchester United Bisa Kalah di Pertandingan Ke-13?)

Pelatih Vincenzo Montella, yang terancam pemecatan gara-gara performa tim musim ini, berperan besar dalam kebangkitan Borini.

Memakai pola tiga bek, Montella menempatkan Borini sebagai bek sayap kiri atau kanan Milan, terhitung sejak laga kemenangan 3-2 atas Rijeka di Liga Europa (28/9/11).

Kilau Borini mencolok mata di mana ia membuat dua assist pada partai tersebut.

Pada seluruh kompetisi musim ini, Borini telah tampil 18 kali, di mana delapan di antaranya sebagai wing-back.


Pemain sayap AC Milan, Fabio Borini, berusaha menguasai bola di pertandingan Liga Europa melawan HNK Rijeka di Stadion San Siro pada 28 September 2017. (MIGUEL MEDINA/AFP)

(Baca Juga: Liverpool Vs Chelsea - Menanti Bentrokan Mohamed Salah dan Eden Hazard, Siapa Lebih Tajam?)

Semua lima assist yang telah ia buat di semua ajang 2017/18 tercipta ketika ia tampil di posisi tersebut.

Bukan perkara mudah berganti posisi setelah bertahun-tahun beraksi dalam peran yang sama.

Belum lagi masalah ego. Sering sekali para pesepak bola mengeluh lantaran pelatihnya menempatkan dirinya di bukan posisi asli.

Apa yang Borini lakukan sejauh ini adalah bukti bahwa pemain pinjaman dari Sunderland itu punya tekad kuat untuk bertahan di Milan, menegaskan dia punya kualitas yang dapat ditawarkan buat klub.


Fabio Borini (Sunderland) dan Ross Barkley (Everton) berebut bola di udara saat kedua tim bertemu di Stadium of Lights, Rabu (11/5/2016). (SCOTT HEPPELL/AFP)

(Baca Juga: 4 Pertandingan yang Harus Anda Tonton pada Pekan Big Match Eropa)

Borini mengesampingkan keinginan individunya untuk terus beraksi sebagai penyerang demi hasil tim. Sebuah pengorbanan yang perlu mendapat apresiasi terlepas bagaimana hasil Milan secara kolektif.

Dalam wawancara ketika baru tiba di Milan, Borini menyebut dua hal yang menjadi kekuatannya.

Pertama adalah etika berkerja, sementara kedua ialah kemampuan beradaptasi.

Sejauh ini, Borini memperlihatkan bahwa dirinya tidak membual.

BORINI DI SEMUA KOMPETISI 2017/18

Posisi

Main

Gol/Assist

Sayap kiri

8

1/0

Sayap kanan

2

0/0

Bek sayap kiri

4

0/3

Bek sayap kanan

4

0/2

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P