Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sisi Lain Gianluigi Buffon

By Taufan Bara Mukti - Sabtu, 17 Februari 2018 | 17:00 WIB
Gianluigi Buffon terlihat ekspresif saat timnas Italia melawan Swedia pada partai kedua play-off Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (14/11/2017) dini hari WIB. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Hal serupa juga dialami Si Nyonya Tua pada Liga Champions musim lalu, mereka kalah 1-4 dari Real Madrid pada babak final.

Tiga kegagalan tersebut membuat Buffon merasa terpukul.

(Baca Juga: Pelatih Ini Sukses Membuat Gianluigi Buffon Jatuh Cinta pada Juventus)

Hal itu diakui Buffon ketika Juventus membuat film dokumentasi berjudul "First Team: Juventus".

"Saya kerap menangis seorang diri, tanpa ada yang tahu," ujar Buffon seperti dilansir BolaSport.com dari Goal.

"Menangis kadang membuat perasaan menjadi lebih baik. Itu membuat saya merasa lebih manusiawi," kata mantan kiper timnas Italia itu.

Menurut Buffon, dirinya tak pernah menangisi sepak bola, namun rentetan kegagalan itu mengusik batinnya.

"Saya tak pernah menangis untuk sepak bola. Saya mudah tersentuh, namun itu tak semata-mata karena kekalahan itu. Itu adalah sesuatu yang lebih rumit dan romantis," tutur dia.

Buffon juga meneteskan air mata ketika timnas Italia gagal tampil di Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Swedia pada babak play-off.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P