Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter Milan sangat tergantung kepada performa Mauro Icardi. Sang bomber Argentina menyumbang hampir separuh dari koleksi total gol timnya di Liga Italia musim ini.
Hingga pekan ke-33, Mauro Icardi telah menceploskan 25 gol di Liga Italia.
Adapun secara tim, Inter Milan mengemas 54 gol.
BolaSport.com mendapati hal unik tentang akumulasi gol Icardi yang membuktikan dirinya sebagai predator ulung di hadapan gawang lawan.
Menurut data Corriere dello Sport, seluruh torehan Maurito - sapaan akrabnya - tercipta dari upaya yang dilakukan di dalam area kotak penalti!
(Baca Juga: Skenario Impian Barcelona, Juara pada El Clasico Vs Real Madrid)
Statistik tersebut bukan hendak menonjolkan bahwa dirinya melempem dalam urusan mencetak gol jarak jauh.
Akan tetapi, sisi positif dari data itu mencerminkan betapa efisien Icardi saat bergerak di kotak penalti lawan.
Dia benar-benar penyerang bertipe predator klasik yang tak membutuhkan banyak peluang untuk mencetak gol.
Kemampuan dan karakter tersebut dinilai sudah langka dimiliki penyerang zaman modern saat ini.
El gol de Mauro Icardi, que pone el 2-0 ante Cagliari pic.twitter.com/CeOJdTMsCq
— Inter Milán Argentina (@InterMilan_Arg) April 17, 2018
Media Italia ada yang sampai menyebut Icardi seperti "striker kuno" yang masih bertahan, bahkan tampil mengilap masa kini.
Dalam satu pertandingan, Mauro Icardi bisa terlihat sangat loyo dan tampil buruk.
Namun, penampilan lesu itu bisa menipu pemain lawan.
Tak perlu tampil bagus sepanjang pertandingan, dengan mendapat pasokan 1-3 peluang saja, Icardi selalu punya peluang bikin gol.
Hal itu diperkuat kembali oleh data Corriere yang dikutip BolaSport.com.
Sebanyak 25 gol Icardi tercipta setelah dia melepaskan 73 tembakan.
Artinya, suami dari model sekaligus agennya, Wanda Nara, tersebut hanya butuh rata-rata melesakkan 2,9 percobaan untuk menciptakan setiap gol.
Karena kesan lesu tersebut, banyak pihak menilai permainan Icardi pasif dan cenderung tak banyak berperan dalam pergerakan tim.
Pelatih Luciano Spalletti tak setuju dengan hal tersebut.
"Siapa pun yang berkata Icardi hanya berdiri di depan dan mencetak gol akan membuatnya tersakiti karena jika ikut membantu tim, dia akan mencetak gol dua kali lipat lebih banyak," ucapnya.
"Bila Icardi hanya berdiri di sana, hal itu memudahkan bek lawan untuk menempel dia. Namun, jika dia ikut mundur, akan ada celah yang tercipta," tutur Spalletti, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on