Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Namanya Radja Nainggolan, tapi Dia Seorang Pelayan di AS Roma

By Ferril Dennys Sitorus - Jumat, 11 Mei 2018 | 10:57 WIB
Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan, mengejar bola pada pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Champions melawan FC Barcelona di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB. (ISABELLA BONOTTO/AFP)

Ada indikasi taktik Eusebio Di Francesco membuat Nainggolan jadi agak menjauh dari gawang lawan dibandingkan ketika AS Roma dilatih Luciano Spalleti musim lalu.

Tapi, kondisi tersebut tidak membuat Nainggolan kecewa. Pada dasarnya dia mengaku hanya ingin membantu rekan-rekan setimnya.

“Mencetak gol tidak penting bagi saya. Yang utama adalah membuat tim meraih kemenangan,” ujar Radja Nainggolan seperti dikutip Bolasport.com dari ESPN.

Sebagaimana juga dilansir Bolasport.com dari Asroma360, Nainggolan juga mengakui dirinya memang harus menjalankan peran yang berbeda di dalam taktik Di Francesco dibandingkan musim lalu.

Tapi, perubahan itu diterimanya dengan senang hati.

“Saya tidak peduli di mana saya bermain. Tidak ada perbedaan apakah saya bermain 10 meter lebih ke depan atau ke belakang. Saya tidak membantah bahwa musim lalu membuat sejumlah catatan besar. Saya mencetak banyak gol. Tapi, sepanjang karier saya selalu dimainkan sebagai gelandang murni, jadi saya hanya perlu terbiasa dengan peran itu lagi,” kata Radja Nainggolan.

Hampir semua personel lini depan AS Roma menikmati pelayanan dari sang raja.

Sebanyak 9 assist yang telah dibukukan Nainggolan diperuntukkan bagi enam orang berbeda.

Dari 6 orang, 4 di antaranya adalah penghuni lini penyerangan I Lupi.

Edin Dzeko kebagian 3 assist, Diego Perotti menerima 2 assist, dan masing-masing satu untuk Cengiz Under, Daniele De Rossi, Lorenzo Pellegrini, serta Patrik Schick.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P