Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semenit kemudian, pemain Lazio, Senad Lulic, menerima kartu merah.
Dua menit berselang Matias Vecino membuat skor menjadi 3-2 lewat sundulan memanfaatkan sebuah sepak pojok.
Kurang dari Seminggu Final Liga Champions 2018, Sergio Ramos Malah Menyakiti Dirinya Sendiri https://t.co/pecxOaLgkv
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 21, 2018
“Saya rasa kami sudah kehilangan tiket ke Liga Champions pada 2 atau 3 putaran lalu. Kami seharusnya menyudahi persaingan lebih dini, tapi membuang kesempatan itu.
Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi soal De Vrij. Dia tampil bagus, bertarung sampai akhir, dan menjadi contoh buat pemain lainnya,” kata Senad Lulic seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.
“Kalau bisa mengulangi pertandingan, saya akan tetap memainkan De Vrij. Dia bermain bagus. Keliru jika kita menyalahkan orang tertentu atas hasil ini,” timpal pelatih Lazio, Simone Inzaghi.
Mungkin betul bahwa Stefan de Vrij tak punya niat mencelakai Lazio dan menguntungkan Inter Milan sebagai klub masa depannya.
Tapi, statistik tak bisa bohong. Malam itu, De Vrij memberikan sebuah penampilan yang mengecewakan.
Link Live Streaming Piala Thomas dan Uber 2018 - Kini Giliran Srikandi Indonesia Buru Kemenangan https://t.co/Dpmji6q1g2
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 21, 2018
Seperti dikutip Bolasport.com dari Whoscored, dia sama sekali tidak melakukan tekel akurat dan hanya 33 persen memenangi duel udara.
Sedikit banyak statistik itu punya korelasi terhadap dua gol Inter Milan di babak kedua yang membalikkan skor menjadi 3-2.
Tekel meleset De Vrij berbuah penalti bagi Inter Milan yang kemudian dieksekusi Mauro Icardi.
Sementara Matias Vecino bisa mencetak gol penentu kemenangan I Nerazzurri karena tidak ada pemain Lazio yang mengganggunya menyambut bola udara.
Digantinya Stefan de Vrij pada menit ke-84 mungkin adalah cara halus dari Simone Inzaghi untuk menyatakan bahwa memainkan sang bek di pertandingan itu adalah sebuah kesalahan.