Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, mendapati susahnya menaklukkan Liga Italia.
Pindah dari Liga Spanyol setelah dibeli Juventus dari Real Madrid seharga lebih dari 100 juta euro, Cristiano Ronaldo langsung digadang-gadang akan menjadi raja gol di Liga Italia.
Maklum, CR7 punya rekor mencetak gol yang mengerikan.
Untuk Real Madrid, dia mampu mengemas 311 gol dalam 292 pertandingan di Liga Spanyol.
Tidak pernah gagal mencetak minimal 25 gol dalam satu musim La Liga, kapten timnas Portugal itu tiga kali menjadi raja gol Liga Spanyol, yaitu pada musim 2010-2011, 2013-2014, dan 2014-2015.
Tetapi, Cristiano Ronaldo ternyata tidak bisa mereplika ketajamannya di depan gawang lawan saat sekarang berkompetisi di Liga Italia.
Setidaknya hingga pekan ke-3 dengan dirinya sudah bermain selama 270 menit, Ronaldo belum mencetak gol.
Selalu menjadi starter dan bermain penuh, CR7 gagal menjebol gawang Chievo Verona (18/8/2018), Lazio (25/8/2018), dan terakhir Parma (1/9/2018).
Proyeksi dirinya bisa menjadi raja gol Liga Italia pun pelan-pelan menguap walaupun tentu saja masih banyak waktu untuk mengejar perolehan gol.
Paling tidak Cristiano Ronaldo punya modal berupa agresivitasnya dalam melepaskan tembakan.
Ya, walaupun belum menjadi raja gol, Ronaldo sudah menjadi raja tembakan di Serie A 2018-2019.
Dia bikin 9 tembakan saat melawan Chievo Verona, kemudian 6 waktu menghadapi Lazio, dan 8 ketika bertemu Parma.
Alasan Liverpool Musim Ini Bisa Lebih Dahsyat daripada Tim 2013-2014 https://t.co/20dUcbJBUV
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 2, 2018
Total 23 tembakan dalam 3 partai atau rata-rata 7,7 tembakan per pertandingan.
Sudah lama Liga Italia Serie A tidak melihat pemain seganas Cristiano Ronaldo dalam melepaskan tembakan.
Pada 2017-2018, jagoan tembakan nomor satu adalah Lorenzo Insigne (Napoli/4,8 tembakan per partai).
Di musim-musim sebelumnya ada Edin Dzeko (2016-2017; AS Roma/4,8) Gonzalo Higuain (2015-2016; Napoli/5,2), Carlos Tevez (2014-2015; Juventus/3,6), Mario Balotelli (2013-2014; AC Milan/5,1), Edinson Cavani (2012-2013; Napoli/4,6), Antonio Di Natale (2011-2012; Udinese/4,6), Wesley Sneijder (2010-2011; Inter Milan/4,3), dan Antonio Di Natale (2009-2010; Udinese/4,3).
Sekarang tinggal bagaimana CR7 menerjemahkan agresivitasnya melepaskan tembakan menjadi gol demi gol.
"Dia pemain hebat dan pada akhirnya akan mencetak gol. Dia tidak beruntung malam ini, tapi kami akan membantunya dan dia memiliki banyak waktu. Dia sedikit gusar karena kembali gagal mencetak gol, tapi gol itu akan datang," kata gelandang Juventus, Blaise Matuidi, usai laga melawan Parma seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.