Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AC Milan Jadi Peminat Pertama Gelandang Terbuang Barcelona

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 1 Desember 2018 | 17:41 WIB
Denis Suarez resmi kembali ke FC Barcelona dari Villarreal usai berhasil melewati tes medis di rumah sakit Barcelona dan fasilitas pelatihan Ciutat Esportiva Joan Gamper, Selasa (5/7/2016) waktu setempat. (DOK FCBARCELONA.COM)

Dilansir BolaSport.com dari media Italia, Sky Sport Italia, gelandang Barcelona, Denis Suarez, jadi salah satu target paling konkret AC Milan pada bursa transfer mendatang.

Kontrak Denis Suarez akan berakhir pada 2020 dan AC Milan jadi tim pertama yang menyampaikan ketertarikannya kepada Barcelona terhadap sang pemain.

Bergabung dengan tim senior Barcelona selama dua tahun terakhir, Denis Suarez tak mendapat banyak waktu untuk unjuk gigi dan seperti terbuang dari tim utama.

Musim ini saja, Suarez baru bermain dua kali, satu kali secara penuh di Copa del Rey dan satu kali bermain 10 menit pada ajang Liga Champions.

Kini AC Milan sudah menghubungi Barcelona untuk membicarakan apakah ada kemungkinan untuk memboyong Denis Suarez.

Dengan dana terbatas dan aturan Financial Fair Play (FFP), AC Milan berharap bisa mengamankan sang pemain dengan status pinjaman.

Tim Merah-hitam asal Kota Milan tersebut kemungkinan akan meminjam Suarez hingga akhir musim dengan opsi pembelian permanen di akhir musim.

Namun, belum jelas apakah Barcelona akan menerima paket pembelian yang akan ditawarkan AC Milan tersebut.

Baca juga artikel menarik lainnya dari penulis:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P