Kebersamaan Mandzukic dan Cristiano Ronaldo: Sumber Kemandulan Paulo Dybala
By
Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 1 Desember 2018 | 18:26 WIB
Penyerang Juventus, Paulo Dybala (kiri), merayakan golnya bersama Douglas Costa dalam laga Liga Italia melawan Cagliari di Stadion Allianz, Turin pada 3 November 2018. (TWITTER.COM/SERIEA)
Dybala mengaku bahagia bisa bermain dengan Ronaldo di Juventus .
"Sejak kedatangan Ronaldo, kami selalu mencoba bekerja bersama. Saya pikir kami sudah melakukannya dengan baik," ujar Dybala.
"Kami mencetak gol-gol penting bagi Juventus bersama-sama, tapi saya pikir satu tim ini sangat penting dan kami harus mencoba mengenal satu sama lain," tutur penyerang asal Argentina tersebut.
Baca juga artikel menarik lainnya dari penulis:
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST