Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Liga Italia - AC Milan Gagal Ungguli Tamunya di Babak Pertama

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 2 Desember 2018 | 19:20 WIB
Aksi penyerang AC Milan, Patrick Cutrone, pada laga kontra AC Parma pada lanjutan Liga Italia di Stadion San Siro, Minggu (2/12/2018). (TWITTER.COM/ACMILAN)

AC Milan 0-0 Parma

SUSUNAN PEMAIN

AC Milan (4-3-3): 99-Gianluigi Donnarumma; 2-Davide Caldara, 20-Ignazio Abate, 17-Cristian Zapata, 68-Ricardo Rodriguez; 79-Franck Kessie, 44-Jose Mauri, 14-Tiemoue Bakayoko; 8-Suso, 10-Hakan Calhanoglu; 63-Patrick Cutrone

Pelatih: Gennaro Gattuso

Parma (4-3-3): 55-Luigi Sepe; 22-Bruno Alves, 2-Simone Iacoponi, 28-Riccardo Gagliolo, 95-Alessandro Bastoni; 17-Antonio Barilla, 21-Matteo Scozzarella, 88-Alberto Grassi; 77-Jonathan Biabiany, 21-Gervinho, 45-Roberto Inglese

Pelatih: Roberto D'Aversa

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P