Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Liga Italia - Diwarnai VAR, AC Milan Comeback Atasi Parma

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 2 Desember 2018 | 20:28 WIB
Aksi penyerang AC Milan, Patrick Cutrone, pada laga kontra AC Parma pada lanjutan Liga Italia di Stadion San Siro, Minggu (2/12/2018). (TWITTER.COM/ACMILAN)

AC Milan sukses meraih tiga angka atas Parma dengan skor 2-1 pada lanjutan Liga Italia, Minggu (2/12/2018).

Setelah babak pertama yang berakhir 0-0 AC Milan dan Parma bermain lebih terbuka pada babak kedua.

Gol pada laga tersebut hadir pada menit ke-49 melalui Robert Inglese, sementara gol balasan AC Milan dicetak Patrick Cutrone pada menit ke-55.

AC Milan akhirnya menang berkat sepakan penalti Franck Kessie pada menit ke-71.

Bermain di depan publiknya sendiri, AC Milan lebih menguasai jalannya pertandingan.

Peluang pertama bagi AC Milan hadir pada menit ke-17 melalui akselerasi Davide Calabria.

Baca Juga:

Namun, umpan silang yang dia kirimkan ke kotak penalti tak bisa disambut oleh Patrick Cutrone.

Parma balik mengancam pada menit ke-38 melalui skema tendangan bebas, namun sundulan Riccardo Gagliolo melenceng tipis dari gawang AC Milan yang dijaga Gianluigi Donnarumma.

Pada babak kedua, Parma mengejutkan AC Milan lewat gol cepat pada menit ke-49.

Sundulan Roberto Inglese tak mampu diamankan Donnarumma di bawah mistar gawang AC Milan. Parma pun unggul 1-0.

(Baca Juga: Beredar Kabar di Twitter Tim Promosi Liga 1 2019 Sudah Diatur)

Keunggulan Parma tak berlangsung lama karena pada menit ke-55 Patrick Cutrone berhasil menyamakan kedudukan.

Penyerang muda AC Milan itu meneruskan umpan silang Suso dari sisi kanan kotak penalti. Skor menjadi imbang 1-1.

Pada menit ke-71 Milan mendapat hadiah penalti setelah wasit Gianpaolo Calvarese menilai pemain Parma melakukan handball di kotak penalti.


Aksi penyerang AC Milan, Patrick Cutrone, pada laga kontra AC Parma pada lanjutan Liga Italia di Stadion San Siro, Minggu (2/12/2018).(TWITTER.COM/ACMILAN)

Franck Kessie yang ditunjuk sebagai algojo sukses menjebol gawang Parma yang dijaga Luigi Sepe dan membawa AC Milan comeback.

Hingga laga usai, kemenangan 2-1 AC Milan atas Parma tetap bertahan.

(Baca Juga: Bongkar Borok Mafia Sepak Bola, Bambang Suryo Banjir Ancaman)

Milan pun menyodok ke peringkat empat klasemen sementara Liga Italia berkat tambahan tiga poin atas Parma.

AC Milan 2-1 Parma (Patrick Cutrone 55', Franck Kessie 71'-pen/Roberto Inglese 49')

SUSUNAN PEMAIN

AC Milan (4-3-3): 99-Gianluigi Donnarumma; 2-Davide Caldara, 20-Ignazio Abate, 17-Cristian Zapata, 68-Ricardo Rodriguez; 79-Franck Kessie, 44-Jose Mauri (11-Fabio Borini 53'), 14-Tiemoue Bakayoko; 8-Suso (7-Samu Castillejo 89'), 10-Hakan Calhanoglu; 63-Patrick Cutrone

Pelatih: Gennaro Gattuso

Parma (4-3-3): 55-Luigi Sepe; 22-Bruno Alves, 2-Simone Iacoponi, 28-Riccardo Gagliolo, 95-Alessandro Bastoni; 17-Antonio Barilla, 21-Matteo Scozzarella (5-Leo Stulac 78'), 88-Alberto Grassi (9-Fabio Ceravolo 84'); 77-Jonathan Biabiany, 21-Gervinho (10-Amato Ciciretti 62'), 45-Roberto Inglese

Pelatih: Roberto D'Aversa

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P