Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terbebasnya Messi dari "penjara" 4-3-3 justru membuat Luis Suarez mati kutu.
Dalam 2 laga awal Barcelona saat memakai formasi 4-3-3, Suarez berhasil mencetak 1 gol saat bermain penuh.
Petaka datang bagi Suarez saat Ousmane Dembele cedera. Valverde mulai mengubah taktik dan posisi. Luis Suarez pun tak lagi menjadi penyerang tengah yang diapit dua penyerang sayap.
Ia bahkan sekali berperan di sisi kiri penyerangan, bersama Deulofeu di kanan dan Messi di tengah.
Posisinya lalu dikembalikan kembali oleh Valverde sebagai penyerang, namun sejajar dengan Lionel Messi dalam formasi 4-4-2.
Hasilnya enam laga berikutnya, Suarez 'cuma' mencetak 2 gol dan 1 assist.
Jika dibandingkan dengan musim lalu saat La Liga telah memasuki pekan ke-10 tentu perolehan ini masih kalah jauh. Musim 2016-2017, hingga pekan ke-10, Luis Suarez telah mencetak 7 gol dan 4 assist.
Statistik dalam laga melawan Athletic Bilbao juga menunjukkan bahwa Suarez inferior dibandingkan Lionel Messi.
Suarez mencatatkan 6 tembakan, namun hanya satu yang mengarah ke gawang. Ia juga hanya mencatatkan dua dribel sukses dan sekali memenangkan duel udara.
Jika Valverde masih gemar memasang formasi 4-4-2 untuk Barcelona, bukan tak mungkin Luis Suarez bakal terus 'terpenjara' di samping Lionel Messi yang telah 'merdeka'.