Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di mata Xavi, Rosas adalah gabungan kemampuan Lionel Messi dan Michael Laudrup.
"Dia memiliki talenta luar biasa, dia sangat mungkin jadi pemain besar, ini mustahil," ucap Xavi dilansir dari Squawka.
"Akan ada Iniesta lain di Barcelona. Saya selalu ingat namanya: Mario Rosas!" tutur Xavi lagi.
Mempunyai kemampuan yang selevel dengan Iniesta, Rosas hanya kurang beruntung menurut Xavi.
"Dia bermain dengan dua kaki yang sama baiknya, dia bisa menggiring dan sangat hebat. Namun dia gagal, itu sangat mengejutkan bagi saya," katanya.
(Baca Juga: Jelang Kick-off Liga 1 2018, Inilah Daftar Pemain Asing di 18 Klub Peserta)
Psikologis Rosas tak tumbuh dengan baik seperti Iniesta, hal itu yang membuat dirinya gagal.
"Dia kurang profesional atau mungkin tak memiliki mental kuat. Kita tidak tahu itu," ucap pemain asal Spanyol itu.
"Masa remaja adalah masa yang krusial. Jati diri yang belum terbentuk sempurna sangat mudah hancur karena sebuah kesalahan kecil," tutur Xavi menambahkan.
Rosas sempat dua kali memperkuat tim utama Barcelona, namun setelah itu kariernya di Blaugrana tamat.
Berturut-turut ia bermain di tim gurem Spanyol seperti Deportivo Alaves, Salamanca, Numancia, hingga akhirnya gantung sepatu pada 2014 di CD Eldense pada 2014.