Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Untuk orang seperti Guardiola yang berani menyuarakan pendapat politik, sama saja seperti mencari musuh," kata Aitor Lagunas, editor majalah Panenka, seperti dilansir BolaSport.com dari Bleacher Report.
(Baca Juga: Pertama Kali Sejak 16 Tahun, Tim Barcelona Nihil Jebolan La Masia_
"Namun itu bukan salah Guardiola jika dia tak populer di kalangan masyarakat Spanyol. Catalunya adalah daerah yang secara historis memiliki masalah dengan Spanyol, khususnya dengan Madrid," ujar Lagunas menambahkan.
Namun, meski tak menyukai keberanian Guardiola dalam menyuarakan pendapatnya, Lagunas menyebut pecinta sepak bola akan tetap mengagumi hasil karya Guardiola.
Tak hanya di kalangan warga Spanyol saja, Guardiola ternyata juga memiliki haters dari Catalunya.
Meski warga Catalunya banyak yang bangga dengan Guardiola karena keberanian dirinya membela tanah air, tapi ada juga yang masih menyimpan dendam kepadanya.
"Ada banyak warga Catalunya yang tidak bisa memaafkan Guardiola karena mengakhiri kerja sama dengan Barcelona," ujar Lagunas lagi.
(Baca Juga: Manchester United Revolusi Besar-besaran, Hanya 7 Pemain yang Bakal Selamat!)
"Terakhir kali dia kembali ke Camp Nou, sebagai pelatih Bayern Muenchen pada 2015, dia tidak mendapat sambutan yang meriah. Di Catalunya, ada banyak orang yang membenci Guardiola," tuturnya.
Guardiola hanya empat musim melatih Barcelona.