Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca Juga: Laporan dari Barcelona: Mengintip Isi La Masia)
Justru pihak Espanyol sendiri yang menyebut Barcelona sebagai 'monster' dalam konotasi baik karena menyadari semua kelebihan dari si tetangga.
Terlepas dari latar belakang yang timpang, rivalitas Barca-Espanyol tak kalah menegangkan dari para rival sekota di belahan dunia lain macam Real Madrid-Atletico, Derbi Manchester di Inggris, Derbi Milano di Italia, dan sebagainya.
Saking rivalitas itu nyata, staf yang saya temui di markas Espanyol ogah menyebut nama "Barcelona" sama sekali, hal yang mengundang kami kerap tertawa.
Mereka menggunakan panggilan seperti "monster", "klub sebelah", atau "klub itu" untuk menyebut Barcelona.
(Baca Juga: Laporan dari Barcelona: Proyek Camp Nou Baru Berbiaya 10 Triliun Rupiah)
Satu hal yang sangat dibanggakan Espanyol ialah kualitas akademi mereka di mana para lulusannya menyebar ke banyak klub di dunia.
Salah satu contohnya ialah bek tengah Eric Bailly yang kini membela Manchester United.
Dalam kesempatan yang sama, saya bertanya soal Arthur Irawan dan Evan Dimas, dua pesepak bola Indonesia yang sempat berlatih di Espanyol beberapa tahun lalu. Saya akan menyinggungnya di artikel berbeda.
Terima kasih sudah menikmati surat dari saya selama di Barcelona. Sampai bertemu di surat berikutnya, Bolasporter.