Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mungkin karena energi sakit hati itu, Heynckes lebih terpacu saban meladeni Real Madrid sebagai musuh.
Menurut catatan Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, pelatih berusia 72 tahun itu menghadapi Madrid 8 kali setelah momen pemecatan.
Hasilnya, Heynckes bersama dua klub berbeda total meraup 4 kemenangan, sekali imbang, dan 3 kali kalah.
Kesuksesan terakhir Heynckes atas Madrid terjadi pada semifinal Liga Champions 2011-2012.
Ketika itu, Bayern Muenchen asuhannya menyingkirkan Real Madrid lewat adu penalti setelah agregat seimbang 3-3.
Semusim berselang, Heynckes pun menggenapkan kejayaan di Bayern dengan merampungkan treble berupa juara Liga Jerman, Piala Jerman, dan Liga Champions.
Trofi Liga Champions 2012-2013 itu hadir 15 tahun setelah dia membawa Madrid sebagai kampiun di Amsterdam.
Heynckes pun masuk buku sejarah sebagai pelatih keempat yang menjuarai Piala/Liga Champions bersama dua klub berbeda.
Dia mengikuti jejak Ernst Happel (Feyenoord dan Hamburg), Ottmar Hitzfeld (Dortmund, Bayern), serta Jose Mourinho (Porto, Inter Milan).
(Baca Juga: Red Bull Salzburg, Wakil Pertama Austria di Semifinal Kompetisi Eropa dalam 22 Tahun!)
Kini, pelatih yang dijuluki Osram karena wajahnya yang kerap menyala terang seperti bohlam itu lagi-lagi bersua Real Madrid, mantan yang mendepaknya 20 tahun silam.
Heynckes melakoni reuni kontra Madrid bersama Bayern, yang sudah seperti kekasihnya sendiri karena dia poles dalam empat periode kepelatihan.
Kedua tim akan bertemu dalam dua pertemuan di babak semifinal, yakni pada 25 April di Muenchen dan 1 Mei di Madrid.