Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Barca kalah karena identitas mereka sebagai tim penganut penguasaan bola tinggi sebagai strategi menyerang hilang begitu saja di Olimpico.
Lionel Messi dkk. malah bermain bertahan yang sama sekali bukan mencerminkan Blaugrana.
Ini yang perlu Liverpool hindari. Meskipun sebagai tamu, Liverpool harus tetap berani menyerang dan mengincar gol tambahan.
Setiap gol yang Merseyside Merah dapatkan bakal membuat Roma kian sulit melakukan comeback sensasional lagi.
Yang jelas, Liverpool tidak perlu bermain defensif hanya karena punya keuntungan tiga gol.
Apalagi, pada dasarnya, kemampuan bertahan Virgil van Dijk dkk. bukan di level kelas dunia. Barisan pertahanan Liverpool kerap bikin kesalahan sendiri.
Baca juga: Adam Lallana Absen Saat Liverpool Hadapi AS Roma pada Leg Kedua Semifinal Liga Champions
Hasil imbang 2-2 dengan West Brom (21/4/18) dan kemasukan dua gol oleh Roma di ujung pertandingan menegaskan titik lemah Liverpool tersebut.
Bisa dikatakan, bermain defensif akan menjadi bunuh diri buat Liverpool sendiri.
Ada prinsip bermain bahwa pertahanan terbaik ialah menyerang. Ini yang cocok dengan Liverpool.
Maka, Juergen Klopp perlu menurunkan para pemain menyerang utamanya demi terus menekan pertahanan Roma sehingga tuan rumah sulit membangun serangan.
Salah satu pemain yang harus mentas selama 90 menit penuh di Olimpico ialah Mohamed Salah, pemain tersubur Liverpool musim ini yang telah mencetak 43 gol.
Selamat Hari Pendidikan Nasional . #haripendidikannasional
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on