Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dapatkah Lionel Messi Menghindari Takdir Suram Pemenang Ballon D'Or?

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 11 Oktober 2017 | 15:29 WIB
Megabintang Argentina, Lionel Messi (kedua dari kanan), merayakan gol yang dia cetak ke gawang Ekuador dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan di Quito, Ekuador, pada 10 Oktober 2017. (RODRIGO BUENDIA/AFP)

Andriy Shevchenko, misalnya, yang mendapatkan penghargaan tersebut pada 2004 ketika memperkuat AC Milan.

Apes baginya, kiprah cemerlang di klub tidak diikuti prestasi positif saat berkiprah di timnas.

(Baca Juga: Harry Kane Menuju Status Kapten Inggris, Nasib 5 Pendahulunya Minim Prestasi)

Pemain asal Ukraina tersebut hanya sanggup membawa negaranya menembus Piala Dunia 2006 sebelum kandas oleh Italia.

Contoh lain adalah bintang Portugal sebelum era Cristiano Ronaldo, Luis Figo.

Pada level klub, Figo merasakan gelar domestik di Liga Spanyol bersama Barcelona dan Real Madrid, serta di Liga Italia dengan Inter Milan.

Belum lagi trofi Liga Champions yg melengkapi catatan gemilangnya bersama klub yang ia bela.


Reaksi Luis Figo dalam partai Liga Champions antara Barcelona melawan Chelsea di Camp Nou, Barcelona, 18 April 2000.(PHILIPPE DESMAZES / AFP)

Seperti berbanding 180 derajat, karier Figo di tim nasional Portugal serba tanggung.

Dia hanya merasakan jadi runner-up Piala Eropa 2004 dan semifinalis Piala Dunia 2006.