Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dia dinobatkan sebagai kiper terbaik dan berada di urutan kedua di belakang Cannavaro dalam Ballon d'Or 2006.
Kini, 20 tahun sudah Buffon setia mengibarkan panji Italia. Sebuah pencapaian yang jelas sulit diukir seorang pesepak bola karena dibutuhkan konsistensi kualitas bermain.
(Baca Juga: Begini Ucapan Terima Kasih Persija Jakarta untuk The Jakmania)
Berbagai rekor ia pecahkan, termasuk menjadi penampil terbanyak dalam sejarah timnas Italia (173 laga).
Hindari Antiklimaks
Tanpa diragukan, Buffon seorang legenda. Situs timnas Italia dengan bangga melabeli Buffon tak hanya seorang kapten, melainkan juga pemimpin dan simbol negeri mereka.
"Selama 20 tahun ini, kapten ikonik kami telah menjadi simbol nyata bagi timnas. Tanpa kehilangan rasa lapar, dedikasi, ataupun keterikatan pada kostum Azzurri, Buffon masih memiliki hasrat untuk meningkatkan kemampuan. Hari ini, kami ingin merayakan kesuksesan istimewa dari kapten, simbol, dan pemimpin kami," begitu tulisan di laman timnas Italia akhir Oktober lalu.
(Baca Juga: Kelas! Timnas U-19 Indonesia Tempati Pot Teratas dengan 3 Negara Kuat Ini)
Semua yang mendukung Buffon pastinya menginginkan akhir yang indah bagi kiper terbaik versi FIFA 2017 itu. Karena itu, pasukan Gian Piero Ventura dituntut tampil habis-habisan saat mereka melawan Swedia di play-off PD 2018.
Gagal mentas di Rusia tahun depan bakal menjadi sebuah penutup antiklimaks dari perjalanan panjang cemerlang karier Buffon.
"Kami harus lolos ke PD berikutnya. Ini target yang penting bagi saya sendiri dan sepak bola Italia," kata Buffon.