Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara khusus, Southgate juga menyatakan bahwa status dan pengalaman bukan unsur penilaian utama dalam menyeleksi anggota skuatnya. Alasan itulah yang membuat Southgate mencoret nama Smalling, yang notabene menjadi andalan di sektor pertahanan Inggris selama beberapa tahun terakhir.
"Mungkin, inilah keputusan tersulit yang harus saya ambil karena faktor klub yang diperkuat Chris serta fakta dia mampu menjaga rekor clean sheet ketika tampil," jelas Southgate.
(Baca Juga: Pelatih Italia: Tak Butuh Motivasi, Kami Hanya Butuh...)
"Kami punya rekor pertahanan terbaik sepanjang kualifikasi Piala Dunia. Sayang, kami masih jauh dari rekor pencetak gol terbanyak sehingga harus fokus ke masalah itu. Kami harus bisa membangun dan menciptakan lebih banyak peluang," katanya.
Di sisi lain, Southgate ingin memberikan lebih banyak kesempatan bagi pemain muda unjuk gigi. Ia berencana membawa banyak amunisi belia yang punya potensi besar saat tampil di putaran final Piala Dunia 2018.
"Kami sangat antusias melihat perkembangan para pemain muda. Mungkin mereka belum mencapai fase yang diinginkan, tapi semua bisa melihat potensi yang ada di dalam masingmasing pemain," ungkap Southgate.
Muda Lawan Muda
Laga uji coba melawan Jerman jelas merupakan kesempatan paling pas guna melihat kemampuan amunisi muda Inggris.
(Baca Juga: Anthony Joshua Jadi Petinju dengan Berbagai Gelar Kelas Berat, Tanggapan Wladimir Klitschko di Luar Dugaan)
Dibandingkan Inggris, Jerman sudah lebih dulu melakukan regenerasi. Pelatih Der Panzer, Joachim Loew, tak pernah takut mengambil risiko menurunkan pemain muda dalam sejumlah partai Kualifikasi Piala Dunia 2018.