Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
mati yang menentukan bisa tidaknya mereka tampil di Piala Dunia 2018.
Italia bakal menjamu Swedia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan. Kalah 0-1 di kandang Swedia pada pertemuan pertama (10/11/2017), Gli Azzurri harus menang minimal dengan skor 2-0 agar bisa merebut tiket ke Rusia tahun depan.
Tidak sedikit pencinta sepak bola yang mengkhawatirkan Italia bakal gagal. Apabila La Nazionale A sampai tak berhasil lolos, sejumlah kejadian bakal mengikuti kegagalan itu.
Berikut lima kemungkinan imbas apabila Italia gagal menjadi kontestan Piala Dunia 2018.
1. Gian Piero Ventura Dipecat
Konsekuensi yang paling jelas, sang pelatih akan dipecat. Pada Agustus lalu, kontrak Gian Piero Ventura sebetulnya baru diperpanjang sampai 2020.
Tapi, penampilan Italia di tangan eks pelatih Torino ini tak pernah meyakinkan. Selain gagal mengalahkan Spanyol di fase grup kualifikasi Piala Dunai, Gli Azzurri juga kepayahan menghadapi lawan-lawan yang seharusnya bisa ditaklukkan dengan mudah, seperti Israel, Masedonia, atau Albania.
Kebingungan soal formasi andalan juga menjadi nilai minus Gian Piero Ventura. Dia terus berganti-ganti dari 3-5-2, 4-2-4, sampai 3-4-3.
(Baca juga: FIFA 'Pilih' Bali United Juara Liga 1, Netizen: PSSI Enggak Ikut FIFA)
2. Carlo Tavecchio Lengser dari Jabatan
Presiden FIGC (Federasi Sepak Bola Italia), Carlo Tavecchio, juga bakal dilengserkan dari jabatannya. Memimpin FIGC sejak 2014, prestasi timnas Italia terus menurun.
Pada Euro 2016, skuat Italia disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam 50 tahun terakhir. Untungnya, saat itu mereka ditangani pelatih jenius, Antonio Conte.
Kegagalan ke Piala Dunia tidak pernah dialami Italia sejak 1958. Ditambah kasus rasisme yang pernah dilakukannya, ajaib jika Carlo Tavecchio tetap memegang jabatannya.
3. Carlo Ancelotti Jadi Pelatih Timnas
Siapa pelatih yang sudah lama ditunggu-tunggu menjadi arsitek timnas Italia? Carlo Ancelotti orangnya. Bahkan sejak ia sukses di AC Milan pada periode 2001-2009, suara yang menginginkannya menangani pelatih timnas Italia sudah bermunculan.
Sebelum ini Carlo Ancelotti tampak masih senang menangani klub. Dia berpindah-pindah dari Chelsea, PSG, Real Madrid, sampai Bayern Muenchen dengan mendapatkan banyak prestasi dan kemapanan finansial.
Ini waktunya mencoba level lain di timnas. Status Carlo Ancelotti kebetulan sedang menganggur setelah dipecat Bayern Muenchen pada akhir September lalu.
4. Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, dan Daniele De Rossi Pensiun
Italia harus bersiap-siap kehilangan deretan senatori alias pemain seniornya. Gianluigi Buffon (39 tahun) akan memimpin gelombang pensiun para veteran.
Gianluigi Buffon sudah menyatakan bahwa kompetisi 2017-2018 mungkin akan menjadi musim terakhirnya. Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 bakal membuat dirinya merasa tahu diri untuk mundur. Setidaknya sang kiper sudah mantap menjadi kolektor penampilan terbanyak buat Italia (174 kali).
Pensiunnya Gianluigi Buffon bakal diikuti beberapa penggawa lawas lainnya, seperti Giorgio Chiellini (33), Andrea Barzagli (36), dan Daniele De Rossi (34). Fisik mereka sulit bersaing lagi. Apalagi, publik juga akan menuntut ada penyegaran di timnas Italia.
(Baca juga: Pastikan Lolos Piala Dunia 2018, Sepak Bola Maroko Torehkan 4 Keajaiban Sebulan Terakhir)
5. Leonardo Bonucci Kapten Baru
Dengan Gianluigi Buffon dan Daniele De Rossi pensiun, maka harus ada pemegang ban kapten penerus dua senatori itu. Pilihan paling logis adalah Leonardo Bonucci.
Sepeninggal Gianluigi Buffon dkk., Leonardo Bonucci adalah pemain paling senior timnas Italia dengan sudah mengoleksi 74 penampilan. Sang bek juga sudah terbiasa menjalankan tugas sebagai kapten bersama klubnya, AC Milan.
Sebelum ini, Leonardo Bonucci sudah pernah dua kali mengenakan ban kapten saat Gianluigi Buffon berhalangan tampil.