SUSUNAN PEMAIN
Malaysia: Mohd Farizal; Mohd Aidil Zafuan, Shahrul, Muhammad Akram, Mohamadou Sumareh/Hazwan Bakri (64’), Syahmi Safari, Norshahrul Idlan, Mohd Zaquan Adha/Shahrel Fikri (81’), Syazwan Andik/Nazirul Naim (72’), Muhamad Safawi, Mohamed Saymer
Pelatih: Tan Cheng
Thailand: Chatcai Budprom; Mike Chunuonsee, Chalermpong Kerdkaew, Korakod Wiriyaudomsiri, Pansa Hemviboon, Sanrawat Dechmitr, Thitipan Puangchan, Tanaboon Kesarat, Nurul Sriyarngem/Pakorn Prempakdee (59’), Adisak Kraisorn, Supachai Jaided/Pokklaw Anan (46’)
Pelatih: Milovan Rajevac
(Baca juga: Sempat Kena Sanksi FIFA, PSSI Lahirkan Filanesia Walau Gagal di Piala AFF 2018)
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on