Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tahan Malaysia di Bukit Jalil, Kans Timnas Thailand ke Final Piala AFF 2018 pun Besar

By Estu Santoso - Sabtu, 1 Desember 2018 | 21:40 WIB
Logo Piala AFF 2018 (DOK AFF)

BOLASPORT.COM – Stadion Bukit Jalil kurang bertuah bagi Malaysia saat menjamu timnas Thailand pada semifinal pertama Piala AFF 2018. Laga kedua tim berakhir tanpa pemenang, Sabtu (1/12/2018) malam.

Timnas Thailand menahan Malaysia tanpa gol pada perebutan tiket ke final Piala AFF 2018 untuk partai leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Pada pertandingan ini, Malaysia yang memburu kemenangan menekan pada babak pertama serta kedua.

(Baca juga: Soal Isu ke Persebaya 'Terjawab', Andik Vermansah Diklaim Kekal di Liga Malaysia)

Namun, mereka sulit menembus pertahanan Thailand.

Sementara itu, Thailand bermain disiplin dalam meladeni permainan skuat Harimau Malaysia.

Dari laga tanpa pemenang ini, tiga kartu kuning diterima pemain kedua tim.

(Baca Juga: Makan Konate Ungkap Mengapa dirinya Lebih Produktif di Arema FC Ketimbang Sriwijaya FC)

Tuan rumah pada paruh pertama laga mendapatkan dua kartu kuning.

Muhammad Akram dan Muhamad Sagawi Rasid yang mendapatkan kartu peringatan ini.

Dua kartu ini keluar dari wasit pada menit ke-21 dan 42.’

(Baca juga: Jawara Liga Champions Asia 2018 Terancam Kehilangan Bek Terbaik Mereka)

Sedangkan pemain Thailand yang menerima kartu kuning adalah Pokklaw Anan pada menit ke-75.

Sementara itu, satu poin dari laga pertama semifinal ini tentu tak bagus bagi Malaysia.

(Baca juga: Musim 2019, Marko Simic Dikabarkan Bisa Berkostum Biru Khas Arema FC)

Sebab, mereka harus melakoni partai tandang untuk leg kedua semifinal Piala AFF 2018 di markas Thailand, Stadion Rajamangala, Bangkok.

Kedua tim bersua lagi pada 5 Desember 2018.

(Baca juga: PSS Promosi ke Liga 1 2019, Klub Malaysia Ucapkan Selamat dan Ingat dengan Sleman Fan)

Thailand butuh kemenangan tipis 1-0 saja untuk bisa ke final pada laga semifinal kedua turnamen dua tahunan ini.

SUSUNAN PEMAIN

Malaysia: Mohd Farizal; Mohd Aidil Zafuan, Shahrul, Muhammad Akram, Mohamadou Sumareh/Hazwan Bakri (64’), Syahmi Safari, Norshahrul Idlan, Mohd Zaquan Adha/Shahrel Fikri (81’), Syazwan Andik/Nazirul Naim (72’), Muhamad Safawi, Mohamed Saymer          

Pelatih: Tan Cheng

Thailand: Chatcai Budprom; Mike Chunuonsee, Chalermpong Kerdkaew, Korakod Wiriyaudomsiri, Pansa Hemviboon, Sanrawat Dechmitr, Thitipan Puangchan, Tanaboon Kesarat, Nurul Sriyarngem/Pakorn Prempakdee (59’), Adisak Kraisorn, Supachai Jaided/Pokklaw Anan (46’)

Pelatih: Milovan Rajevac

(Baca juga: Sempat Kena Sanksi FIFA, PSSI Lahirkan Filanesia Walau Gagal di Piala AFF 2018)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P