Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas Indonesia U-22 sempat tertatih merebut tiket semifinal SEA Games 2017.
Tergabung dalam Grup B, Timnas Indonesia memulai laga dengan hasil imbang 1-1 melawan Thailand.
Beruntung laga kedua melawan Filipina berhasil dimenangkan pasukan Luis Milla dengan skor 3-0.
Seperti di atas anging, Timor Leste berhasil ditundukkan dengan skor 1-0 saat bermain di Stadion Selayang.
Pada laga ketiga melawan Vietnam, Timnas Indonesia gagal membuka peluang ke semifinal lebih lebar.
Garuda Muda hanya mampu bermain imbang tanpa gol menghadapi Vietnam.
Kondisi ini juga membuat Vietnam yang melakoni penyisihan dengan mulus terpaksa berjuang keras karena lawan mereka adalah Thailand, tim yang dijagokan di SEA Games.
Beruntung saja, pada laga terakhir Timnas Indonesia memenangkan laga dengan skor 2- 0 melawan Kamboja.
Sedangkan Vietnam tumbang menghadapi Thailand.
Lolos sebagai runner-up, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Malaysia di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/8/2017).
Namun mereka harus menghindari 3 hal ini untuk mengalahkan Malaysia di hadapan masyarakatnya.
Berikut ini adalah 3 hal di penyisihan grup yang tidak boleh lagi di ulangi oleh Indonesia saat menghadapi Malaysia:
3. Kesalahan dalam Mengirim Umpan Crossing
Dalam penyisihan Grup B, sayap menjadi kekuatan utama serangan Indonesia.
Sayang di beberapa pertandingan terutama saat menghadapi Kamboja dan Thailand kualitas umpan silang dari sisi sayap masih cukup rendah.
Kerap kali umpan silang yang dikirimkan pemain Indonesia keluar lapangan atau tidak menemui sasaran.
Akurasi umpan silang ini sangat penting pada saat menghadapi Malaysia karena Timnas Indonesia sepertinya akan menggunakan Ezra Wallian sebagai Striker tunggal.
Dengan umpan silang yang akurat tentu akan memudahkan Ezra yang memiliki postur yang cukup ideal menyambutnya dan menciptakan gol.
2. Membiarkan Pemain Lawan Menembak dari Luar Kotak Penalti dengan Bebas
Dalam beberapa pertandingan, Hansamu Yama dkk kerap membiarkan para pemain lawan melakukan tendangan dari luar kotak penalti.
Terakhir dalam pertandingan melawan Kamboja meskipun terus ditekan, Petarung Angkor berhasil mencatatkan dua kali tendangan ke arah gawang dari tendangan jarak jauh.
Hal tersebut juga terjadi ketika melawan Vietnam.
Nguyen Chong Phuang bersama para konconya leluasa melepaskan tembakan dari luar kotak penalti,
Hal ini tidak boleh terjadi karena tentu akan membuat Malaysia memiliki kesempatan mencetak gol yang lebih besar.
1. Kontrol Emosi yang Buruk dan Terlalu Mudah Mendapat Kartu
Indonesia kerap kali gagal mengontrol emosi di dalam lapangan.
Tercatat kala menghadapi Timor Leste dan Kamboja pemain Indonesia terlibat keributan dengan pemain lawan.
Jumlah kartu dan pelanggaran pemain Timnas Indonesia pun cukup tinggi di penyisihan grup.
Total Timnas Indonesia mencatatkan 78 kali pelanggaran dalam lima pertandingan penyisihan grup.
Dari 78 pelanggaran tersebut menghasilkan 15 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Saat menghadapi Malaysia hal ini tidak boleh terulang karena tensi pertandingan akan lebih tinggi daripada pertandingan penyisihan Grup.
Kartu dan pelanggaran yang tidak perlu, akan merugikan tim.