Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dengan buku ini kita dapat melihat titik terang, walau tetap dengan gemuruh ekspresi kecintaan yang berbeda atas sepak bola kita," tutur Tisha.
"Saya kembali mengajak bahwa rival kita bukan sesama kita di dalam negeri, tapi negara lain".
"Untuk itu kita harus mengejar ketertinggalan yang tertunda. Buku ini menjadi pijakan untuk arah sepak bola Indonesia yang lebih terang," kata mantan Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut.
Filosofi Sepak bola Indonesia ini sudah mulai disosialisasikan dalam kursus kepelatihan lisensi D di seluruh Indonesia sejak awal tahun 2017, dan sudah menjangkau lebih dari ratusan pelatih akademi dan sekolah sepak bola.
(Baca Juga: Brigaz Bali Ungkap Kekecewaan Terkait Putusan Komdis PSSI)
PSSI pun membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat penyebaran filosofi ini.
Salah satunya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMP.
Rencananya para guru olahraga di tingkat SMP akan diprioritaskan untuk mendapat kursus lisensi D secara bertahap, dan dimulai dengan 90 guru pada 12 November mendatang di Sawangan, Depok.
"Kami mengajak semua pihak yang peduli dengan sepakbola di Indonesia untuk bersama-sama menyebarkan buku ini," ujar Direktur Teknik PSSI, Danurwindo
"Dengan begitu, tercetak banyak pelatih berkualitas untuk mendidik lebih banyak pemain muda, dan akhirnya akan membentuk tim nasional Indonesia seperti yang kita harapkan," tuturnya.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on