Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Evan Dimas digaji sekitar Rp 270 juta per bulan, sedangkan Ilham Udin Armaiyn lebih kecil dari jumlah itu.
Muly Munial mengingatkan, sangat banyak kerugian yang bakal dipikul Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn jika mereka membatalkan kontrak dengan Selangor FA.
"Selain mencoreng nama Evan dan Ilham yang mewakili pemain-pemain Indonesia, mereka juga bisa dituntut pihak Selangor," tegas Muly.
Pembatalan kontrak secara sepihak itu juga akan menjadi preseden buruk bagi para pemain lain Indonesia.
Dunia pun bakal melihat hal itu sebagai salah satu bentuk ketidakseriusan Indonesia mengembangkan kemampuan para pemainnya dengan berkompetisi di berbagai negara.
"Kesempatan mereka tertutup untuk menimba pengalaman di luar negeri."
"Contoh yang tidak baik bagi pemain-pemain lain pada masa selanjutnya," tutur Muly Munial.
(Baca Juga: Kiper Timnas U-22 Indonesia Mengaku Hampir Jalin Kesepakatan dengan Klub Liga 1)
Muly menambahkan, kasus yang dialami Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn ini sekaligus bisa mematikan mata pencaharian para pemain yang mencoba peruntungan di luar negeri.
"Belum lagi, aturan-aturan yang ditetapkan oleh FIFA, yang berpotensi dilanggar," kata Muly Munial.
Dijadwalkan, Muly Munial bakal bertemu Edy Rahmayadi untuk menjernihkan persoalan tersebut di Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017) siang WIB.