Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya sangat mengharapkan dukungan dan sikap respek dari masyarakat Indonesia kepada tim lawan (Malaysia)," kata Tisha saat Forum Diskusi Bola di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu (8/8/2018).
"Ada dua hal yang harus kita cermati bersama, yakni pertama itu simbol negara yang benar-benar harus kita hormati saat tim lawan (Malaysia) menyanyikan lagu kebangsaan."
(Baca Juga: Terdapat Kesalahan Ketik pada Spanduk Asian Games, Sandiaga Uno: Jangan Cari-cari Kesalahan, Itu Manusiawi)
"Tidak perlu kalian mencemooh itu karena sejak Sekolah Dasar tidak pernah kita diajarkan untuk menyoraki lagu kebangsaan orang lain. Seakan itu mencerminkan lemahnya mental kita sehingga harus menjatuhkan lawan," ucap wanita lulusan FIFA Master tersebut.
Untuk yang kedua, Tisha mengatakan jangan ada hinaan kepada tim Malaysia.
Pasalnya tim yang bertanding di ajang tersebut masih berusia 16 tahun dan berjuang demi negaranya.
Indonesia juga rencananya akan bertanding di Piala Asia U-16 2018 yang berlangsung di Malaysia pada September sampai Oktober mendatang.
Tisha tidak mau Amirudin Bagus Kahfi dkk mendapatkan tekanan tersebut terlebih mereka menargetkan lolos ke Piala Dunia U-17 2019.
"Untuk itu kami meminta masyarakat harus respek dan fairplay. Ingat tidak pernah ada leluhur kita yang mencemooh negara lain," kata Tisha.
"Di dalam diri kita ada dua hal yakni merah dan putih. Merah artinya berani dan putihnya artinya suci, lalu kemana yang putih itu bila keberaniaan kita dipakai untuk menyoraki tim lain," tutup Tisha.