Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut Anjas, Febri tampil tidak maksimal sejauh ini bersama Tim Garuda Muda.
"Febri Hariyadi permainannya tidak jelas. Tidak keruan," ujar Anjas.
Penampilan Febri pun dicemooh oleh para pendukung Indonesia, terutama warganet di sosial media yang menganggap ia hanya bisa berlari.
Saya sampai sekarang tidak paham kenapa Luis Milla sepertinya suka sekali dengan Febri Hariyadi ini
— (@bhima_lazuardi) 20 August 2018
Febri hariyadi kartu mati, setuju?
— Galih Adi Alamsyah (@Galihbotok) 20 August 2018
Seringkali Febri Hariyadi ini terlihat bermain untuk dirinya sendiri...sering menyianyiakan momentum dan drible tidak pada tempatnya.. #Opini
— Wiskie (@yulius_wisnu) 17 August 2018
Febri Hariyadi is fast and skillfull player, but he's not intelligent enough to be a national player.
— Asian Games 2018 (@teamindones1a) 20 August 2018
Namun cemoohan dari bangsa sendiri ini sangat kontras dengan apa yang dikatakan oleh lawan-lawan timnas U-23 di fase grup. Beberapa dari mereka justru memuji penampilan Febri.
Pelatih timnas U-23 Taiwan, Wushung Pen memuji strategi pelatih Luis Milla yang mengandalkan serangan sektor sayap yang diisi Febri Hariyadi, Rezaldi Hehanussa, Irfan Jaya, dan Saddil Ramdani.
"Pada game ini Indonesia bermain lebih baik, dari pada kami. Indonesia bermain semakin baik dan pesat. Kami harus meningkatkan apa yang harus ditingkatkan agar bermain lebih baik lagi," ucap Wushung.
Gelandang Palestina, Mohammed Rashid bahkan tak ragu mengakui jika Febri menjadi pemain Indonesia yang paling merepotkan.
"Nomor 13 sangat sulit dijaga. Dia punya kemampuan bagus dan cepat. Cukup sulit bagi kami, pergerakannya juga sulit untuk ditebak," kata Mohammed Rashid kepada wartawan.
(Baca juga: Real Madrid Catat Jumlah Penonton Terendah Tanpa Ronaldo, Barcelona Ternyata Lebih Parah)