Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

TC di Malaysia Lancar, Berkah TC di Medan

By Suci Rahayu - Kamis, 13 September 2018 | 11:38 WIB
Pelatih fisik timnas U-16, Sansan Susanpur, mengamati jalannya latihan timnas U-16 Indonesia pada pemusatan latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, yang dimulai Kamis (21/6/2018). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Sudah lebih dari sepekan timnas U-16 Indonesia berada di Malaysia untuk menjalani pemusatan latihan (TC) jelang tampil di Piala Asia 2018. Selama menjalani latihan dan uji coba, nyaris tidak ada kendala yang dialami.

Pelatih fisik timnas U-16 Indonesia, Sansan Susanpur, menyebut satu faktor kunci di balik tak terkendalanya TC yang digelar di Malaysia.

Faktor tersebut adalah para pemain sebelumnya sudah beradaptasi dengan cuaca saat menjalani TC di Medan.

(Baca Juga: Saham Juventus Naik Drastis Setelah Kedatangan Cristiano Ronaldo)

“Panasnya Malaysia sebenarnya hampir sama panasnya di Medan. Jadi adaptasinya sudah cukup baik. Memang ada beberapa pemain perlu sedikit waktu lebih untuk mengantisipasi atau adatasi cuaca terutama panas,” buka Sansan.

Para pemain tersebut, sambung Sansan, adalah para pemain yang baru bergabung dengan skuat timnas U-16.

Seperti diketahui, untuk TC di Malaysia, pelatih Fachri Husaini memanggil empat pemain baru untuk bergabung dengan skuat.

Empat pemain baru tersebut yaitu Fatah Aji, Muhammad Uchida Sudirman, Subhan Fazri, dan Cecep Maulana.

Keempatnya baru bergabung saat TC di Malaysia dan tidak mengikuti sesi di Medan.

Menurut Sansan, mereka sudah coba diberi kesempatan bermain pada dua laga uji coba yang digelar yakni melawan Sime Darby U-17 (30/8/2018) dan Felda FC (4/9/2018).

(Baca Juga: Japan Open 2018 - Langkah Berry Angriawan/Hardianto Terhenti di Tangan Wakil Tuan Rumah)

Hasilnya sudah cukup bagus meskipun ada beberapa catatan.

“Hasil dari obsevasi dua pertandingan secara fisik pemain masih di atas mereka (lawan). Namun ada beberapa pemain yang harus extra harus ditingkatkan. Terutama empat pemain yang baru bergabung,” papar Sansan.

Namun, Sansan tidak merasa terlalu risau. Sebab, dia yakin masih ada cukup waktu untuk membuat kondisi empat pemain tersebut membaik.

(Baca Juga: Pep Guardiola, Sosok Pria yang Berkesan bagi Satpam Klub Asal Meksiko)

Selain uji coba melawan Oman (12/9/2018), sesi latihan juga bisa menjadi tolok ukur kondisi fisik pemain.

“Sangat berharap mendapatkan hasil analisa yang betul-betul teruji dalam physical conditioning performance. Tapi ada evaluasi tentu setelahnya masih ada observasi secara internal. Mungkin di dalam internal game sebelum event resmi dilaksanakan,” tutupnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Uniknya, bek-bek kanan yang dimiliki Indonesia terlihat jelas lebih awet dibandingkan posisi di seberangnya, yaitu bek sayap kiri. Total, enam bek senior--berusia di atas 30 tahun tampil reguler bersama timnya di Liga 1 2018. Ismed Sofyan dari Persija dan Benny Wahyudi (Madura United) telah menjalani 17 laga. Kemudian Supardi Nasir (Persib) 15 pertandingan, Zulkifli Syukur (PSM) 10 partai, dan Yustinus Pae (Persipura) 19 laga. Durasi karier pun tak main-main. Semuanya telah menghabiskan waktu hingga belasan tahun dan masih awet kualitasnya. Bahkan, Ismed sudah menyentuh 21 tahun. Situasi berbeda dengan bek kiri. Total hanya ada empat nama yang sudah menyentuh kepala tiga, yaitu Valentino Telaubun (Persipura), Michael Orah (Persija), Abdul Rahman (Borneo FC), dan Ruben Sanadi (Persebaya). Kian tak mentereng karena Valentino dan Orah minim tampil lantaran kalah saing. Sebenarnya masih ada satu sosok bek kanan lain yang juga terbilang awet, yaitu Hengky Ardiles dari Semen Padang di Liga 2. Ia telah berusia 37 tahun dan masih menjadi andalan tim. #TABLOIDBOLA

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P