Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lantas, bagaimana cara Fakhri mengatur sekitar 25 pemain ini, khususnya dalam pembagian kamar.
(Baca juga: Liga Champions Asia 2018 - Kashima Antlers Menang dan Cetak Tiga Gol, sayang Belum Aman ke Final)
”Untuk urusan pembagian kamar, saya punya veto yang besar dan semua pemain tak bisa selalu bersama,” kata Fakhri dengan antusias.
”Setiap dua hari atau paling lama seminggu sekali, pemain harus ganti teman sekamar,” tuturnya.
Fakhri menerapkan kebijakan pemain-pemain skuat Garuda Asia tak boleh lama-lama bersama dalam satu kamar yang sama.
(Baca juga: Timnas Malaysia untuk Kali Pertama Panggil Pemain Naturalisasi Murni untuk FIFA Matchday)
Sebab, eks pelatih Bontang FC itu menginginkan pasukannya menyatu antara satu pemain dengan yang lain.
Keputusan memutar teman sekamar dinilai bagian dari menjaga keutuhan dan kekompakan tim.
(Baca juga: Berkah Jersey Plastik, Bocah Afghanistan pun Akhirnya Digendong Messi)
”Saya tak ingin Supriadi dan Bagus selalu satu kamar. Mereka tak boleh selalu bicara Bahasa Jawa terus, jadi harus dipisah,” tutur Fakhri setengah berkelakar.
”Yang pasti, saya ingin tim ini kompak bukan berteman satu dua pemain saja.”
(Baca juga: Satu 'Aktor' Australia saat Bungkam Timnas U-16 Indonesia, Sempat Main di Liga Champions Asia 2018)