Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Skema serangan Indonesia memang cenderung mengandalkan kecepatan menghadapi lawan yang memiliki postur lebih besar.
Todd Rivaldo dkk. berulang kali berhasil merangsek ke kotak penalti dan menebar ancaman meski selalu gagal menggetarkan jala.
Lionel Messi Menang, Hasil Voting Ballon d'Or 2018 Dihapus https://t.co/sHnFGZpURT
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 12 Oktober 2018
Keberanian semacam ini harus dipertahankan dan diterapkan lagi saat menjamu Yordania U-19, Sabtu (13/10).
Dengan tipe permainan yang hampir serupa karena sama-sama berasal dari Timur Tengah, Indonesia berpeluang besar memetik hasil positif.
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri Paling Sibuk di Antara Pemain Lechia Gdansk)
Apalagi, evaluasi laga versus Arab Saudi memperlihatkan bahwa Indonesia makin terbiasa menanggulangi serangan udara lawan mengingat dua kebobolan yang bersarang di gawang M. Riyandi berasal dari tendangan jarak jauh dan eksekusi penalti.
“Bola-bola atas bisa kami atasi. Tinggal meningkatkannya lewat latihan, terutama kiper yang menurut saya harus lebih sering keluar dari sarang dan lebih aktif menghalau umpan silang,” ujar Indra.
Sebuah tantangan tersendiri bagi Riyandi. Tapi penjaga gawang Barito Putera ini mengaku siap mengemban tugas khusus dari pelatihnya di kesempatan mendatang.
Yuli Sumpil Dapat Sanksi Lebih Berat Dibanding Suporter PSM yang Pukul Asisten Wasit https://t.co/Af7wnKnomZ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 13, 2018
“Instruksi dari coach Indra adalah setiap bola-bola crossing yang memungkinkan dipotong itu harus bisa saya potong. Harus lebih cepat sebelum disambar lawan. Komunikasi antarpemain di lini belakang juga penting untuk mengatasi hal ini,” ucap Riyandi.
Gambaran Rival Pemilihan dua lawan uji coba erat kaitannya dengan situasi Indonesia U-19 di Grup A yang mesti menghadapi Qatar (21 Oktober) dan Uni Emirat Arab (24 Oktober).