Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam wawancara salah satu televisi Nasional, CNN Indonesia, Edy Rahmayadi memastikan jika Luis Milla kembali melatih timnas Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula, Edy bahkan menyebut jika Luis Milla akan tiba di Indonesia pada hari Jumat (19/10/2018).
Namun pada kenyataannya PSSI justru memilih Bima Sakti Tukiman dan resmi mengakhiri kerja sama dengan Luis Milla.
Pernyataan Edy tak sesuai dengan fakta sebenarnya. Sebab dua hari setelahnya, Minggu (21/10/2018) PSSI mengumumkan nama Bima Sakti.
Timnas U-19 Indonesia Takluk di Tangan Qatar, Pemain Villarreal Ikut Kena Imbas https://t.co/omwkdLrM43
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 22, 2018
Alasan Luis Milla berhenti
PSSI tak membeberkan alasan pemberhentian Luis Milla sebagai pelatih.
Memang, kontrak Luis Milla sejatinya sudah selesai setelah Asian Games 2018.
Namun setelahnya PSSI menawarkan kontrak lanjutan kepada Luis Milla.
Hingga pada hari penentuan yakni Minggu (21/10/2018), tak ada keterangan soal alasan pemberhentian Luis Milla.
Hanya saja, PSSI melalui Wakil Ketua Umum Joko Driyono memberi ucapan terima kasih atas kerja samanya.
Pembatalan kontrak sepihak
Asisten pelatih Luis Milla di tim nasional Indonesia, Miguel Gandia, menyebut ada pembatalan kontrak sepihak dari PSSI.
Kepada sejumlah awak media, termasuk BolaSport.com, Gandia menyatakan bahwa sesungguhnya PSSI sudah menyepakati kontrak baru dengan Luis Milla.
Akan tetapi, PSSI malah membatalkan kesepakatan itu dan kemudian menunjuk Bima Sakti Tukiman sebagai pengganti Milla.
"Ya, itu memang benar," ujar Gandia membenarkan soal perjanjian kontrak baru Milla yang telah disepakati PSSI, Senin (22/10/2018) sore.
Namun Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi membantah akan tudingan itu.
“Constant breaking of contract itu artinya mengingkari kontrak, bukan pemutusan kontrak sepihak. Itu beda,” kata Yoyok.