Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Alasan di balik penunjukkan Bima Sakti--saat ini tampak sebagai sesuatu yang tidak direncanakan jika tidak ingin dibilang buruk--merupakan sebuah jalan pintas untuk lari dari kenyataan terkait Luis Milla," tulis Sankalp Srivastava, salah satu jurnalis FSA.
(Baca Juga: Piala AFF 2018 - 5 Fakta Menarik Kesamaan Nasib Buruk Timnas Indonesia dan Malaysia)
Pada awalnya, pelatih asal Balikpapan tersebut banyak mendapat simpati dan menjadi tempat menggantungkan harapan oleh publik sepak bola Tanah Air.
Namun, kini situasi berbalik, eks pemain timnas Indonesia itu kini menjadi pesakitan lantaran belum mampu membawa Garuda terbang tinggi di Piala AFF 2018.
FSA kembali menuturkan, Bima tak bisa disalahkan sepenuhnya atas hasil di tiga pertandingan awal ini.
Pasalnya, Bima memang belum teruji--secara pengalaman maupun prestasi--menjalani tugas di kursi kepelatihan profesional.
(Baca Juga: Skenario Kelolosan Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF 2018)
"Tapi bisakah menghakimi Bima sebagai pelaku tunggal dalam situasi ini? Mungkin tidak. Pria 42 tahun itu tidak memiliki pengalaman yang signifikan dalam pelatihan, kecuali menjadi asisten (Luis) Milla," tulis FSA lagi.
Memang, Bima bahkan baru memiliki lisensi A AFC dalam karier kepelatihannya dan seharusnya hanya dapat menangani timnas kelompok umur atau klub.