Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim pelajar Indonesia U-15 terus digenjot di Bandung menjelang turun di turnamen internasional Gothia Cup di China, 14-19 Agustus 2017.
Dua lapangan sekaligus, sintetis dan standar, menjadi ujian terakhir tim pelajar termasuk menjalani dua uji coba dalam rentang waktu tiga hari.
Rabu (2/8), tim besutan Encang Ibrahim tersebut menggebuk Swasco 5-0 dan Jumat (4/8), tim muda masa depan Jabar, juara Haornas, ditaklukkan 1-0.
Untuk dua uji coba itu dilakukan di lapangan sintetis di Lodaya. Sementara lapangan rumput yang dipakai di Seskoad.
"Saya melihat ada perkembangan baik saat anak-anak menghadapi tim sekuat tim Haornas Jabar. Bukan soal menang, yang pasti ada kemajuan," kata Subagja Suihan, Ketua Blispi yang juga manajer utama tim U-15.
Sebelumnya, tim binaan Kemenpora dan Blispi itu sudah melakukan serangkaian uji coba di Jakarta dan Bekasi.
Hasilnya masing-masing unggul 9-0 atas tim PPLPD Manado, kalah 1-5 dari tim U-16 Indonesia binaan Fakhri Husaini, menang 3-0 atas PS Binjai, PS Asahan (1-0), dan Suratin Persija (3-0).
Yang dianggap fenomenal adalah ketika tim pelajar melumat timnas U-16 Singapura dengan skor 12-0.
Padahal, tim U-16 Indonesia hanya menang 4-0 atas tim negeri Singa itu.
"Masih ada dua kali uji coba lagi sebelum tanggal 10 Agustus kami mengakhiri TC di Bandung. Kami masih mengonfirmasi soal lawan, tetapi agendanya klub lokal. Kami tinggal mencari lawan klub lokal," kata Encang Ibrahim, pelatih tim pelajar Indonesia.
Bagi Encang, hal utama yang difokuskan pada anak-anak binaannya adalah soal kemampuan fisik.
Aspek teknis tim pelajar dinilai tak akan jauh berbeda dengan lawan-lawan di Gothia Cup.
Karena itu, sisi fisik dan stamina tim pelajar diharapkan menjadi pembeda.
"Anak-anak harus mampu bermain dan berlari hingga babak kedua. Seperti melawan Singapura beberapa waktu lalu. Makanya, lawan Swasco kami bermain dengan format 3x30 menit," kata Encang Ibrahim kepada BolaSport.com.
Di Shen Yang, China, tim pelajar Indonesia akan tergabung bersama Mesir, Bangladesh, dan Swiss.