Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Batu nisan tua di Kompleks Pemakaman Umum Muslim Sinaraga Bandung, Jawa Barat, itu tampak tenang dan membisu.
Semilir angin menambah sejuk suasana di Blok A TPU di kota berpenduduk sekitar dua setengah juta jiwa tersebut.
Rindangnya pohon di pojok makam seakan melindungi jasad pahlawan di dalam kotak batu berukuran 2 x 1,8 meter yang dikelilingi pagar hitam.
Di tempat itulah, Ir Soeratin Sosrosoegondo beristirahat dengan tenang.
Kisah hidup pendiri sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pertama itu memang penuh keprihatinan.
Ia harus rela hidup dalam kesulitan ekonomi hingga akhir hayat.
Untuk menebus obat, ia pun harus menelan ludah bulat-bulat.
Tidak ada yang dia tinggalkan, kecuali organisasi yang sangat dicintai, yakni PSSI.
Lahir di Yogyakarta pada 17 Desember 1898, Soeratin besar di lingkungan terpelajar.
Ayahnya, R Sosrosoegondo, yang juga penulis buku "Bausastra Bahasa Jawi", adalah guru pada Kweekschool.